Paket Mencurigakan Gegerkan SPBU Pacung Baturiti
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Sebuah paket mencurigakan dengan berat kurang lebih 17 kg dibungkus kardus mie diterima pegawai SPBU Pacung, Desa Baturiti, Tabanan, Jumat (10/6 ) pagi sekitar pukul 09.00 Wita.
Paket itu diterima oleh karyawan SPBU Pacung I Made Murdana (30) dari dua orang yakni Adi dan Willy. Kecurigaan pun muncul dari Murdana, karena setelah paket yang berisi tulisan pengirim PT Expres Pahala diterima dan ditandatanganinya, kedua orang yang menyerahkan paket itu langsung kabur menggunakan mobile espas warna silver.
Untuk memastikan isi paket tersebut, Murdana kemudian menelpon Bosnya yang bernama Suweca dan menanyakan apakah ada memesan barang dari PT Expres Pahala seperti yang tertera di luar bungkusan paket mecurigakan itu.
Informasi yang diterima dari Bosnya, ternyata tidak pernah memesan paket tersebut. Karena takut, paket yang awalnya berada di dekat kantor, kemudian ia pindahkan ke jarak yang lebih jauh ke tempat tong sampah.
Karena takut saya tidak berani otak atik paket itu, jelasnya.
Was-was dengan keberadaan paket tersebut ia kemudian melaporkan penerimaan paket itu ke Polisi. Tak berselang lama pihak kepolisian mendatangi TKP. Tampak juga Kapolres Tabanan AKBP AA Made Sudana turun ke TKP.
Beberapa menit kemudian, Tim Gegana Polda Bali tiba di TKP. Guna proses penyelidikan dan pemeriksaan, areal SPBU sempat ditutup beberapa saat. Paket yang mencurigakan itu kemudian dibawa ke tempat aman oleh anggota Gegana Polda Bali.
Setelah dicek dengan alat deteksi Bom, paket itu dinyatakan aman dari bahan peledak. Yang isinya hanya brosur cara pemakaian Pertamax. Paket mencurigakan itu selanjutkan dibawa ke Polda Bali.
Kapolres Tabanan AKBP AA Made Sudana menegaskan pihaknya akan mengecek pengirim dan memintai keterangan apa maksudnya mengirim paket itu dengan tergesa-gesa.
Kami telusuri dari nomor resi pengiriman yang tertera dalam paket itu, jelasnya. Ia mengimbau kepada masyarakat yang akan mengirm barang ke suatu tujuan agar tidak tergesa-gesa sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
Reporter: bbn/net