Buleleng Krisis Dokter Hewan, Vaksinasi Rabies Baru Capai 11 Persen
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Buleleng saat ini tengah mengalami krisis dokter hewan. Dinas Pertanian Buleleng hanya memiliki 21 dokter hewan yang disebar di sembilan kecamatan. Kondisi ini membuat mereka kewalahan untuk melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak dan Hewan Penular Rabies (HPR).
Kepala Dinas Pertanian Buleleng, Gede Melandrat mengatakan, dari 21 dokter hewan yang tersedia, sebanyak 18 orang ditempatkan di masing-masing pusat kesehatan hewan (Puskeswan) yang tersebar di sembilan kecamatan. Sementara tiga dokter lainnya bertugas di Kantor Dinas Pertanian. Seluruh dokter hewan itu sudah dilengkapi sertifikasi medik veteriner.
Melandrat tidak menampik jika jumlah dokter hewan yang ada saat ini belum ideal, mengingat luas wilayah Buleleng yang mencapai 148 desa dan kelurahan.
"Tentu jumlah ini tidak cukup. Paling berat di wilayah Kecamatan Buleleng yang mencapai 18 kelurahan. Sementara di masing-masing kecamatan hanya kami tempatkan 2 orang dokter hewan. Buleleng ini nyegara gunung, tugas mereka tentu sangat berat," terang Melandrat.
Ia menambahkan, sebenarnya pihaknya telah mengusulkan formasi sebanyak 30 dokter hewan. Namun, Kementerian Pertanian RI hanya menyetujui 18 orang. Meski jumlahnya terbatas, para dokter hewan tetap bekerja secara maksimal, khususnya untuk menangani kasus rabies di wilayah Buleleng.
Baca juga:
Delapan Warga Ubud Digigit Anjing Rabies
Saat ini, proses vaksinasi rabies di Buleleng baru mencapai 11,87 persen, atau menyasar 8.345 ekor anjing dari total populasi yang ada sebanyak 70.298 ekor.
"Usulan penambahan dokter hewan tidak bisa dilakukan setiap tahun. Harus berdasarkan analisa jabatan dan analisis beban kerja," tandasnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/rat