search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Putu Sudiarta, Bawa
Kamis, 15 Maret 2012, 15:26 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Disaat masyarakat Bali sedang sibuk membuat ogoh-ogoh di banjar-banjar menjelang Hari Raya Nyepi, Putu Sudiarta,S.Kom malah sudah membawa ogoh-ogohnya ke Jerman, tepatnya di pameran IT terbesar di dunia CeBIT (Communication and Business Information Technology), di Hannover, Jerman. Tapi ogoh-ogoh yang dibawa Putu ini bentuknya berupa software games yang diberi nama D’Kala.

Dalam perbincangan lewat media online, Putu Sudiarta, Pendiri sekaligus Direktur PT. Bamboomedia Cipta Persada, perusahaan penghasil perangkat lunak (software) dan kreatifitas ini menyampaikan bahwa perusahaannya mendapat kepercayaan dari Kementerian Perindustrian, khususnya Dirjen Elektronika dan Informatika untuk memamerkan produk-produk software kreatif, termasuk games terbarunya yaitu D’Kala

“D’Kala lahir dari sebuah gagasan yang sederhana, yaitu ingin mengangkat budaya Bali dalam media kekinian yaitu Games Mobile Android. Dipilihnya ide ogoh-ogoh dikarenakan keunikan dan kandungan filosofi yang mengandung pesan universal,” ungkap Putu yang Alumnus STIKOM Surabaya.

Saat dipamerkan di CeBIT, semua pengunjung sangat antusias memainkan games ini dan langsung mendownload nya di Android Market. Lebih lanjut Putu Sudiarta menuturkan, poster Mr.Android from Bali juga habis dalam event ini, Yang lebih unik, Bamboomedia juga memboyong ratusan pernah pernik dari Pusat Oleh-Oleh Bali dibawa ke CeBIT dan dibagikan bagi pengunjung yang berhasil menyelesaikan 6 level Games D'Kala ini.

"Melihat antusianya orang-orang terhadap D'Kala, kami juga akan menyiapkan game-game lain terkait adat dan budaya lain di Bali. Seperti dongeng tradisional Siap Selem dan Pecalang atau tenaga keamanan tradisional. Ini sebagai bentuk konservasi budaya untuk generasi Bali dan orang asing,"ungkap Putu bangga.

Putu Sudiarta pantas merasa bangga karena perusahaannya bisa tampil di CeBIT dan bisa berdampingan dengan booth-booth dari perusahaan-perusahaan terkemuka seperti SAP, Microsoft, IBM, Google dan Game Center superbesar dari Intel.

Pria kelahiran Januari 1975 ini telah mengangkat nama Bali ke level Internasional lewat produk-produk kreatifnya. Perusahaannya PT. Bamboomedia Cipta Persada yang berlokasi di kawasan elit Renon Denpasar, saat ini telah mempekerjakan lebih dari 30 karyawan dan menghasilkan omset hingga ratusan juta rupiah setiap bulannya juga kerap meraih penghargaan dari Pemerintah maupun Asosiasi Software.

Sukses yang telah di raih Putu Sudiarta tidak lepas dari filosofi berbisnisnya yang mengantarkan dirinya ke tahap demi tahap menuju sukses. Filosofi ini bisa dilihat dari nama Bamboomedia. Dipakainya nama tersebut karena Putu Sudiarta ingin mengambil falsafah dari pohon bambu yaitu sesuatu yang sederhana namun handal. Tiga nilai utama Bamboomedia adalah sederhana, fleksibel, dan berkinerja tinggi. Nilai-nilai inilah yang Putu Sudiarta terapkan, selain ke dirinya sendiri juga ke seluruh karyawannya sehingga menjadi roh perusahaan dalam mencapai tujuannya.

“Sejak awal saya memang memiliki cita-cita untuk memberikan pendidikan melalui media teknologi yang sebisa mungkin dapat menjangkau sebanyak mungkin orang dari semua lapisan masyarakat. Cita-cita ini berangkat dari keprihatinan saya melihat akses pendidikan yang tidak merata di Indonesia. Oleh karena itu lah, produk-produk Bamboomedia selalu dipatok pada kisaran harga yang terjangkau oleh masyarakat banyak,” pungkasnya. 
 

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami