Sinetron Sembilan Wali Menuai Protes Warga Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Sejumlah komponen masyarakat di Bali memprotes sinetron berjudul Sembilan Wali yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta. Beberapa episode dalam sinetron ini dinilai menyinggung dan melecehkan umat Hindu.
"Kami mendapat pengaduan dari masyarakat tentang hal ini. Kami telah melakukan pemantauan langsung terhadap tayangan sinetron tersebut," Ungkap Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali Komang Suarsana, di Denpasar, Jumat (3/8/2012).
Suarsana menyatakan, berdasarkan pengaduan masyarakat serta pantauan langsung, KPID Bali telah melayangkan surat teguran keras kepada stasiun televisi yang menayangkan sinetron Sembilan Wali. KPID Bali juga meminta agar tayangan sinetron tersebut dihentikan. "Teguran pertama tidak ditanggapi. Teguran kedua sudah kami keluarkan sekaligus minta tayangan dihentikan," imbuh Suarsana.
Berdasarkan penilaian KPID Bali, sinetron tersebut termasuk kategori fiksi sejarah atau legenda yang di dalamnya mengandung pro dan kontra serta konflik antara keyakinan Hindu dan Islam. Bagi Suarsana, sebagai fiksi sejarah, mestinya ada peran pakar sejarah dari kedua faham yang dipertentangkan, untuk menjadi konsultan agar terjadi keseimbangan dan otorisasi kebenaran informasi dalam tiap alur cerita yang disiarkan.
"Sinetron tersebut tidak mencerminkan penghormatan terhadap SARA (suku, agama, ras dan antargolongan) yang terindikasi mengandung pelecehan terutama terhadap umat Hindu,"tegasnya. Suarsana menyatakan, sejumlah LSM termasuk PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) Bali, telah mengadukan masalah ini ke KPID Bali. Selain melayangkan teguran kepada televisi yang menyiarkan sinetron 'Sembilan Wali', KPID Bali juga sudah meneruskan pengaduan masyarakat ini kepada KPI Pusat.
Suarsana berharap masalah ini segera direspon KPI Pusat, juga televisi yang menyiarkan sinetron tersebut.
Reporter: bbn/rob