search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Diteriaki Kata PAS, Pastika Usir Anggota DPRD
Jumat, 15 Februari 2013, 12:46 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengusir Eko Supriyadi, anggota DPRD Kota Denpasar. Eko yang juga Ketua Komisi B DPRD Kota Denpasar dari Fraksi PDIP diusir Pastika dari Gedung Wantilan DPRD Bali karena berteriak kata "PAS" saat melaksanakan Simakrama atau audiensi massal dengan seluruh elemen masyarakat Bali, seluruh SKPD, anggota DPRD, Walikota Denpasar yang menjadi agenda rutin Mangku Pastika setiap bulannya.

Pengusiran tersebut berawal saat salah seorang warga bernama Ketut Wenten yang bertanya dan mempersoalkan empat hal kepada Pastika dalam simakrama ini.

Hal pertama, soal ketidakhadiran Wakil Gubernur Bali Anak Agung Ngurah Puspayoga dalam berbagai kesempatan dan bahkan diinfokan jika sudah sekian lama Wagub Bali tersebut tidak masuk kantor.

Pertanyaan kedua, terkait maraknya baliho salah satu paket yaitu Puspayoga-Sukrawan (PAS) di beberapa sudut Kota Denpasar padahal belum memasuki masa kampanye.

Masalah ketiga, persoalan sengketa antara Bali Post dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang dianggap hingga saat ini belum ada permintaan maaf dari Bali Post. Hal keempat, soal konflik Taman Hutan Rakyat yang dikelolah swasta seizin Pemprov Bali yang saat ini dibawah ke ranah politik.

Gubernur Pastika pun akhirnya menjawab semua pertanyaan warga itu dan mengklarifikasinya. Emosi Pastika mulai meledak ketika ia menjelaskan, soal sengketa dengan Bali Post dimana tepuk tangan meriah dari massa yang hadir.

"Sekalipun Bali Post belum meminta maaf, saya sudah memaafkannya terlebih dahulu," ujarnya, dalam Simakrama di Gedung Wantilan DPRD Bali, Sabtu (16/2/2013).

Ketika acara audiensi baru berlangsung kira-kira 30 menit dan Gubernur Pastika menjelaskan soal Bali Post ini justru memancing sejumlah pihak berteriak "Pas", salah satunya peserta yang berteriak lantang yakni Eko.

Seperti kita ketahui pekikan "PAS" ini merupakan singkatan dari Paket Puspayoga-Sukrawan, salah satu paket Cagub dan Cawagub yang diusung oleh PDIP lawan politik Pastika. Eko adalah salah satu pendukung paket PAS yang sama-sama dari PDIP.

Saat mendengar teriakan kata "PAS" itulah aliran darah Gubernur Pastika meledak dan menanyakan siapa yang berteriak-teriak kata "PAS". Pastika akhirnya memerintahkan agar orang yang berteriak-teriak segera meninggalkan lokasi. Gubernur Pastika juga mengancam akan menghentikan acara bila yang berteriak "PAS" tidak segera meninggalkan lokasi.

Gubernur Pastika kemudian menoleh muka Eko dan meminta yang bersangkutan segera keluar. "Siapa tadi yang berteriak-teriak kata "PAS", jangan ganggu orang, itu tidak sopan apa maksudnya. Jangan bikin persoalan," teriak Pastika.

Melihat Pastika yang marah, anggota SatPol PP dan anggota polisi mendekati Eko dan memintanya agar segera keluar dari acara. Eko akhirnya digiring dengan pengawalan anggota.

Setelah Eko diusir keluar, Pastika akhirnya meminta agar acara audiensi itu jangan dijadikan ajang kampanye salah satu kandidat Cagub dan Cawagub. "Saya ini gubernur, tidak ada urusannya dengan kampanye disini," pekik Pastika dengan suara gemetar.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami