Memanas, Pastika dan Puspayoga Diminta Tidak Tegang
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Debat calon Gubernur Bali, Sabtu malam (4/5/2013) digelar di sebuah hotel di Denpasar Bali. Debat kedua cagub Bali ini sempat memanas. Suasana debat cagub Bali ini memanas saat calon Gubernur Puspayoga memaparkan tentang pembangunan pariwisata Bali dan membahas persoalan lingkungan hidup di Bali. Dalam pemaparannya, Puspayoga mengatakan tidak boleh ada eksploitasi lingkungan untuk kepentingan pariwisata Bali.
"Tidak boleh sewakan hutan bakau untuk kepentingan pariwisata, ini ironis sekali dengan program clean and green yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Bali,"ujar Puspayoga.
Merasa diserang, Pastika langsung menanggapi pernyataan Puspayoga. Pastika balik bertanya soal harga sewa hutan bakau seperti yang disampaikan Puspayoga.
"Sekarang saya yang tanya, disewakan berapa (hutan bakau)? Itu tidak ada disewakan, yang ada rencana kerjasama kolaborasi dalam mengurus hutan itu, disewakan berapa ? Kalau tidak paham apa yang terjadi, jangan sebut disewakan. Disewakan berapa, dikontrakkan berapa?. Tidak pernah disewakan itu hutan. Kita hanya berencana kerjasama untuk urus sampah yang ada di sana, tanam kembali hutan bakau yang botak botak, dan pemanfaatannya bagi masyarakat sekitar,"jelas Pastika dengan nada agak meninggi.
Mendapat jawaban itu Puspayoga mengatakan tidak tahu berapa nilai sewa hutan bakau tersebut.
"Saya tidak tahu (berapa sewanya) karena tidak pernah diberitahu. Tapi saya tegaskan tidak boleh alih fungsikan hutan bakau, kita harus konsisten jaga lingkungan,"ujarnya.
Melihat tensi debat yang mulai memanas, pembawa acara debat yakni presenter Tv One Alfito Deanova menengahi.
"Jangan tegang-tegang, kita santai saja,"ujarnya.
Sementara dalam debat ini, tidak ada hal baru yang disampaikan oleh kedua pasang cagub. Masing-masing cagub, baik kubu Pastikerta (Pastika-Sudikerta) maupun kubu PAS (Puspayoga-Sukrawan), hanya mengulang janji atau program yang sudah disampaikan dalam beberapa kesempatan sebelumnya.
Puspayoga misalnya, menyatakan akan mengatasi ketimpangan pembangunan di Bali dengan program membangun Bali berbasis kabupaten/kota. Sementara Pastika kembali memaparkan program Bali Mandaranya, yakni mewujudkan Bali yang maju, aman, damai, dan sejahtera. Di akhir acara debat, kedua pasang cagub sepakat untuk mewujudkan pemilihan Gubernur Bali yang damai dan berbudaya.
Reporter: bbn/net