Pasek Enggan Komentari Gerakan Periksa Ibas
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Gede Pasek Suardika enggan berkomentar mengenai dugaan adanya gerakan mendesak KPK untuk memeriksa Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, seperti yang dituliskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam buku barunya 'Selalu Ada Pilihan'. "Saya belum baca bukunya. Mengomentari buku harus membaca habis dulu, karena kita baca satu alinea ngambil keputusan salah lagi nanti," ucap Sekjend Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) itu, Rabu (22/1/2014).
Pasek melanjutkan, ia harus membaca terlebih dahulu secara utuh pemkirannya, karena buku tersebut adalah sebuah produk intelektual yang harus dihormati dan dihargai, serta itu menjadi jaminan tingkat kualitas dari pada seseorang. Sebelumnya sempat diberitakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan ada gerakan yang mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera memeriksa Sekjen Partai Demokrat sekaligus putra kandungnya, Edhie Baskoro Yudhoyono.
"Memang sudah cukup lama saya mendengar dari pihak-pihak yang selama ini bisa dipercaya ucapanya. Bahwa ada gerakan "salah tidak salah Ibas harus diperiksa oleh KPK", tulis SBY dalam bukunya "Selalu Ada Pilihan".
Gerakan itu disebutnya, mulai marak terjadi pada peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia 9 Desember 2013. "Di Jakarta ada sejumlah spanduk gelap yang dipasang di beberapa tempat yang intinya agar KPK segera "menangkap" Ibas karena dianggap terlihat dalam kasus Hambalang," ujarnya.
SBY seperti dituliskan ia mengutip Ketua KPK Abraham Samad. "Pimpinan KPK sendiri Pak Abraham Samad terpaksa memberikan penjelasan dan klarifikasi. Intinya tidak ada alasan hukum dan bukti permulaan apapun bagi KPK untuk memanggil dan memeriksa Ibas," tandasnya.
Reporter: bbn/net