search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
CSR, Nilai Religius, dan Doktor Ilmu Manajemen
Senin, 10 November 2014, 09:05 WITA Follow
image

bbcom

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Universitas Brawijaya (UB) Malang, Sabtu (8/11/2014), mewisuda seribu wisudawan dan wisudawati di kampus setempat. Salah satunya adalah pengusaha sukses asal Bali, Frans Bambang Siswanto, yang meraih gelar Doktor di bidang ilmu manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dengan predikat Cumlaude atau dengan pujian.

Dr.Ir Frans Bambang Siswanto, MM, lulus dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang, dengan nilai indeks prestasi (IP) 3,91 dengan predikat Cumlaude (dengan pujian). Kuliah program Doktoral ini ditempuh dalam kurun waktu 2 tahun 5 bulan. Atas pencapaian ini, Dr Frans Bambang Siswanto menjadi lulusan terbaik di Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Brawijaya Malang, dengan menerima penghargaan dan diminta untuk memberi sambutan mewakili para wisudawan.

Desertasi Dr Frans Bambang Siswanto berjudul "Corporate Social Responsibility (CSR) : Strategi Mencapai Market Leader". Penelitian Dr Frans Bambang Siswanto ini, dilatarbelakangi oleh perjalanan hidupnya sejak muda hingga saat ini.  

"Perjalanan kehidupan saya sejak muda sampai pensiun tahun 1995 tidak lagi menangani teknis operasional perusahaan. Diawali sejak mahasiswa tahun 1971, istri saya sebagai asisten dosen golongan 2 B, mendapat jatah beras 10 kg, dan tunjangan suami 10 kg. Jatah tersebut kemudian diberikan ke Yayasan Tuna Netra Driaraba yang dekat dengan kampus Udayana. Hal ini rutin dilakukan sampai punya anak tiga sehingga jatah beras menjadi 50 kg, ditambah lagi dengan kebutuhan yang lain. Hal ini terus dikembangkan sampai saat ini menjadi 17 yayasan sosial berbagai latar belakang agama. Aktivitas sosial ini juga dilakukan terhadap berbagai lapisan masyarakat luas di seluruh Bali, karyawan, sampai kepada para pengusaha kecil dan pengrajin kecil menengah di tingkat pedesaan sampai ke kota," jelas Frans. 

"Ditambah penerapan kebijakan saya di perusahaan yang dilaksanakan secara konsekuen untuk menjalankan perusahaan. Inilah kemudian yang saya teliti dan saya analisa dalam menyusun desertasi saya dengan judul "Corporate Social Responsibility (CSR) : Strategi Mencapai Market Leader". Ini melengkapi Grand Teori CSR acuan dunia yang berjudul The Triple Button Line, dikenal sebagai 3 P (Profit, People, Planet), hasil penelitian ahli manajemen dunia John Elkington pada 1997. Setelah 16 tahun, pada tahun 2013, hasil penelitian saya mengasilkan teori baru yakni : "Nilai Religius Sebagai Landasan CSR". Teori saya ini melengkapi Grand Teori CSR John Elkington," imbuh suami dari Prof. Sulistyawati ini. 

Pencapaian gelar Doktor ini, kata Frans, merupakan peristiwa penting dalam perjalanan sejarah hidupnya, sebagai seorang pengusaha yang telah melanglang buana dan selalu memegang teguh prinsip dan menjunjung tinggi nilai kebenaran, kejujuran, kedisplinan, kasih dan keadilan serta berbagi dan peduli terhadap sesama. 

"Prinsip-prinsip itu yang selalu ditanamkan kepada saya dari sejak kecil oleh kedua orangtua saya yang sudah almarhum. Beliau selalu menanamkan kepada saya untuk selalu ingat kepada Tuhan dan berbagi kepada sesama. Prinsip-prinsip beliau ini menjadi pedoman hidup saya sampai sekarang. Dan saya terapkan dalam membina kehidupan keluarga, usaha, dan di lingkungan saya serta masyarakat,"imbuhnya.

Hasil penelitian Frans dalam meraih gelar Doktor ini sudah dibuat dalam bentuk Jurnal Internasional, dan sudah diterima penerbit jurnal internasional Emerald,  untuk direview dan sedang menunggu untuk dipublikasikan. 

"Mudah-mudahan segera terealisasi, sehingga menjadi sumbangsih kita bersama sebagai kebanggaan almamater. Dalam desertasi saya tersebut menekankan pentingnya mengembangkan kejujuran, berbagi kasih, memberi tanpa pamrih secara konsisten sebagai dasar kemajuan dalam segala segi kehidupan, termasuk dunia usaha. Sikap mulia tersebut akan menumbuhkan dan memperkuat nilai-nilai religius dan spirit positif yang ada dalam diri kita dan ini sangat dibutuhkan dalam pengabdian kita sebagai seorang akademisi maupun sebagai seorang anak bangsa,"pesannya.

Desertasi Dr Frans Bambang Siswanto ini mendapat apresiasi dari staf pengajar program pasca sarjana Universitas Brawijaya Malang. 

"Teori Dr Frans ini melengkapi teori yang sudah ada sebelumnya. Ini merupakan suatu hal yang baru untuk program Doktor. Teori (dunia) barat sebelumnya tidak pernah menyebutkan nilai religi,"ujar staf pengajar program pasca sarjana, Dr Dodi Wirawan, yang juga Ketua Program MM Universitas Brawijaya Malang.

Dodi menambahkan, teori Dr Frans Bambang Siswanto mempunyai nilai dan perlu dipublikasikan dalam bentuk jurnal. Oleh karena itu pihak kampus Universitas Brawijaya Malang, sudah mengirim Jurnal karya Dr Frans Bambang Siswanto ke penerbit jurnal internasional Emerald. 

"Itu merupakan jurnal kelas atas, kini masih proses menunggu untuk diterbitkan. Ini merupakan jurnal pertama program Doktor yang dikirim ke Emerald,"jelas Dodi. 

Sementara Rektor Universitas Brawijaya Malang, Prof. Dr. Ir. M Bisri, dalam pidato acara wisuda menyatakan, Universitas Brawijaya Malang saat ini berstatus universitas unggulan dengan akreditasi A. Ini merupakan tantangan bagi para wisudawan untuk senantiasa meningkatkan kualitas pengajaran agar siap bersaing.

"Dalam menghadapi tantangan global, para wisudawan agar mempersiapkan diri untuk bersaing memenangkan persaingan global, agar mampu bersaing dengan perguruan tinggi internasional, serta agar tetap menjaga harkat dan martabat serta persatuan alumni di manapun berada,"ujarnya. 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami