search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
BPS : Pertumbuhan Ekonomi Bali 6,17 Persen
Selasa, 12 Januari 2016, 09:05 WITA Follow
image

beritabalicom/file/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, Panusuan Siregar, mengatakan, saat ini Provinsi Bali menduduki peringkat sepuluh dalam urus tingkat pertumbuhan ekonomi. Adapun tingkat pertumbuhan ekonomi Bali sebesar 6,17 persen, atau di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya sebesar 4,17 persen.
 
"Kami berharap, serapan anggaran pemerintah tidak kecil di awal tahun karena bisa mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi," kata Siregar, dalam paparannya tentang Potret Perkembangan Indikator Makro Pembangunan Bali Hingga Tahun 2015 dan Antisipasi 2016, di Ruang Rapat Gubernur Bali, Senin (11/1/2016), seperti dilansir suaradewata.com
 
Pada kesempatan tersebut, Siregar juga memaparkan tingkat inflasi di Pulau Dewata. Ia mengapresiasi, karena tingkat inflasi di Bali yang lagi-lagi terendah tingkat nasional, bahkan dalam kurun 20 tahun terakhir ini.
 
"Inflasi di Bali cukup terkendali di angka 2,57 persen, di bawah inflasi nasional sebesar 3,35 persen. Kami menyarankan agar Pemprov Bali terus mengawal laju inflasi dengan menyuplai banyak kebutuhan pokok karena bulan depan akan menyambut Hari Raya Galungan dan Imlek," ujar Siregar.
 
Pada bagian akhir paparannya, Siregar menyoroti tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan pertumbuhan ekspor di Bali. Dikatakan, Bali adalah penyumbang devisa terbesar di Indonesia dengan tingkat kunjungan wisman mencapai 41 persen di seluruh Indonesia.
 
"Akan tetapi ada beberapa bulan tertentu yaitu di bulan Februari sampai dengan Maret, ada kecenderungan turun, sehingga diharapkan langkah nyata pemerintah untuk menarik lebih banyak minat wisman lagi di bulan-bulan tersebut," tuturnya.
 
 
Khusus untuk eskpor di Bali, diakuinya masih rendah di tahun 2015. "Hal itu diperkirakan karena imbas kelesuan ekonomi di tingkat nasional," ujar Siregar.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami