Jembatan Jembrana Putus Akibat Kurangnya Perhatian dan Pemeliharaan
Selasa, 26 Januari 2016,
09:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Ambruknya Jembatan di Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana, Bali, antara lain disebabkan oleh kurangnya pemeliharaan jembatan yang sudah berumur tua.
"Robohnya pilar jembatan tersebut akibat penggerusan di bawah tiang, yang mestinya sudah ditangani sebelum roboh. Sebab lainnya adalah kurangnya perhatian terhadap pemeliharaan jembatan," jelas Ahli infrastruktur jalan yang juga mantan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) 8 wilayah Bali, NTB, NTT, Susalit Alius CES, (26/1/2016).
Mestinya, sambung Susalit, sebelum roboh, sudah diprogramkan untuk diganti atau diperbaiki, mengingat usia jembatan yang sudah tergolong tua, karena dibangun tahun 1972.
Data yang didapat beritabali.com menyebutkan, jembatan yang roboh yakni Jembatan Tukad Keladian, ada pada ruas batas Kota Negara-Pekutatan KM.92+900, panjang 30,40 meter, terbagi atas 3 bentang dengan dua pilar.
Tahun 2011, ada paket penanganan pelebaran pada 2 sisi kanan dan kiri dengan bentang girder 30.40 m, langsung dari abutmen ke abutment berupa balok prestress.
Pada hari Sabtu (23/1/2016) pukul 21.15 Wita terjadi banjir akibat intensitas hujan yang tinggi dengan membawa material kayu dan batu yang besar. Ini menyebabkan scouring (gesekan) pada pondasi pilar ke 2 dari arah Gilimanuk, mengakibatkan struktur pilar sedikit terpelintir sehingga balok dan lantai jembatan terjatuh.
Berita Jembrana Terbaru
Reporter: bbn/psk