Ketua MPR Dukung Reklamasi Tanjung Benoa, Asal Penuhi Persyaratan Ini
Senin, 1 Februari 2016,
18:30 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengaku sangat mendukung rencana reklamasi di Tanjung Benoa, Badung, Bali. Menurutnya, proyek prestisius yang menuai pro kontra itu dinilainya sah-sah saja dilakukan, jika kajian amdalnya (analisis mengenai dampak lingkungan) bagus dan mengikuti SOP aturan perundang-undangan yang berlaku.
"Yang penting reklamasi kalau membawa kemajuan tentu bagus kenapa tidak?, tapi amdalnya harus betul adanya dan bagus," kata Zulkifli saat menghadiri dan menjadi pembicara dalam Munas Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia di Widya Padma Politeknik Negeri Bali di Jimbaran, Badung, Bali, Senin (01/02/2016).
Untuk itu, Zulkifli meminta masyarakat jangan mendahulukan amarah dan bisa berpikir baik-baik. Baginyan, reklamasi sudah lazim dilakukan dibeberapa negara di dunia. Namun, Ketua Umum PAN itu kembali menegaskan jika yang terpenting itu kajian amdalnya, seperti Singapura, Dubai, Amsterdam dan wilayah lainnya di dunia.
"Lihat Singapura dimana wilayahnya tiga puluh persen hasil reklamasi, hebatkan? Singapura itu pasir kita habis buat dia, dia malah tambah luas wilayahnya dengan reklamasi," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Zulkifli ia juga menerangkan jika Dubai terkenal karena reklamasi, sebab disana ada Palm Beach yang lokasinya berada di tengah laut serta kota didalamnya yang disebut Palm. Bahkan, yang tak kalah hebatnya, Zulkifli melanjutkan, jika di Dubai sedang membuat kegiatan main tenis di dalam laut, dimana ada lapangan tenis di dalam laut.
"Saya tiga hari di Dubay habis umroh, saya lihat pantainya bagus banget, yang datang wisatawannya 70 juta lebih. Tapi mereka amdalnya bagus dan betul-betul adanya. Saya dengar juga di Jakarta ada beberapa yang direklamasi. Itu bagus ketimbang sampah terjadi banjir akibat sedimentasi," terangnya.
Melihat realita itulah, Zulkifli secara tegas mengungkapkan dirinya berkali-kali mengaku setuju akan adanya reklamasi di Teluk Benoa, jika amdalnya benar-benar bagus dan sesuai dengan aturan. Namun, dirinya menyerahkan kajian teknis tersebut kepada para pakar yang mengkaji terkait amdal tersebut. Pasalnya, dirinya mengaku tidak memahami terkait teknis kajian di dalamnya.
"Jika itu membawa kemajuan bagi Bali dan amdalnya bagus, why not? Tapi kalau belum ada amdalnya ya kita tunggu dulu sampai ada," tegasnya.
Indonesia ataupun Bali, ujar Zulkifli, diharapkan jangan berpuas diri dengan kunjungan wisatawan saat ini, sebab di Singapura sudah 50 juta wisatawan yang datang, bahkan Dubai lebih lagi jumlah kunjungannya. Sehingga jika reklamasi Tanjung Benoa tersebut nantinya bagus untuk pariwisata di Bali dan Indonesia, pihaknya mengaku sangat mendukung kegiatan tersebut.
"Bali harus ada wisata baru. Sekarang ini Bali memang sudah bagus, tapi jangan stag disana, harus mendunia. Tapi itu (reklamasi Tanjung Benos) harus memperhatikan amdalnya. Kerjasama itu bagus selama aturannya dipatuhi dengan benar," paparnya.
Terkait adanya penolakan reklamasi Tanjung Benoa, menurutnya itu hak masyarakat, sebab itu bentuk demokrasi. Namun, jika ada yang berkeberatan, hal tersebut menurutnya harus disampaikan dasar dan alasanya. Ia memandang, semua itu ada aturanya yang harus dipatuhi dan diikuti sehingga jangan seolah memaksakan kehendak.
"Ada yang mau investasi di negara kita dan niatnya bagus, itu harus kita dukung. Jaman susah begini ada yang mau invest tanpa jaminan negara dan tanpa memakai APBN, tentu kita dukung. Tapi harus inget prosedurnya yang benar,
ikuti aturan yang ada, baik prosedur, amdal, izin-izin lainnya. Jika itu tidak dipatuhi tentu akan bermasalah ke belakang harinya. Jangan sampai belakang hari ada pertanyaan, kenapa amdalnya kok cepet? Sudah berjuang susah-susah tapi malah tidak diperiksa," pungkasnya.
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/rob