Pastika Minta Polda Bali Usut Kasus Penebasan Bercadar
Minggu, 5 Juni 2016,
19:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Bentrok organisasi masyarakat yang akhir-akhir ini kembali terjadi direspon serius Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam orasinya Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Minggu (5/6/2016).
Pastika mengaku telah berkoordinasi dengan Polda Bali dan Polres Gianyar untuk mengusut hingga tuntas kasus bentrok antar ormas. Dia juga mengajak masyarakat Bali untuk tetap tenang karena dikhawatirkan ada pihak ketiga yang ingin mengadu domba lagi mengingat pelaku penusukan yang konon bercadar itu masih belum jelas siapa.
Dia mengatakan, membubarkan ormas sesuai dengan tuntutan sebagian masyarakat bisa saja dilakukan, meskipun sesuai disampaikan UU harus dilakukan melalui proses di Mahkamah Konstitusi (MK), namun ia yakin permasalahan dipastikan tidak selesai sampai disana saja.
“Mereka dibubarkan besok tinggal bikin nama baru lagi, bikin onar lagi ya masalah ngga selesai-selesai,”ujarnya.
Menurutnya akar permasalahan selama ini harus dicari. Pastika juga berasumsi salah satu penyebabnya adalah tidak semua warga Bali memiliki pekerjaan yang layak dan hal ini tentunya itu sudah menjadi tugas pemerintah dalam menyediakan.
“Kita harus berkaca dari kasus di Lampung, keaadaan ekonomi para pendatang lebih baik dari warga lokal karena semangat mereka lebih tinggi. Sementara warga lokal hanya jadi tukang parkir, satpam dan pekerjaan kasar yang lain. Saya tidak ingin di Bali juga sama, maka saya ingin agar warga Bali bisa mendapatkan pekerjaan layak sehingga perhatian bisa teralihkan,” bebernya.
Selain masalah pekerjaan layak, Pastika juga mengajak warga Bali untuk mulat sarira, apalagi masyarakat Bali terkenal dengan kesopanan dan hidup menyame brayanya. Selain itu Pastika juga menyarankan agar Desa Pekraman juga turut andil dalam memberikan efek jera.
“Bisa saja dilarang ikut desa pakraman atau kasepekan, warga Bali kan masih sangat tunduk dengan awig-awig,” imbuhnya. (der/bbn)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/psk