RSUD Buleleng lulus Paripurna Akreditasi
Sabtu, 18 Juni 2016,
05:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Beritabali.com, Singaraja. Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng (RSUD) Kabupaten Buleleng tahun ini berhasil menorehkan prestasi gemilang. Melalui Akreditasi rumah sakit oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) belum lama ini, RSUD Buleleng dinyatakan Lulus Paripurna.
Keberhasilan tersebut sekaligus membuktikan pemerintah daerah Kabupaten Buleleng di bawah kepepimpinan Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra berkomitmen didalam membangun kesehatan masyarakatnya.
Direktur Utama RSUD Buleleng dr. Gede Wiartana,M.Kes usai menyerahkan sertifikat lulus paripurna kepada Bupati Buleleng, Jum’at (17/6) pagi mengatakan dalam akreditasi rumah sakit merupakan kewajiban sesuai dengan Undang_undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Undang-undang ini mewajibkan rumah sakit harus diakreditasi secara nasional.
Untuk mengikuti regulasi tersebut , rumah sakit mengikuti akreditasi tersebut. Materi penilaian dalam akreditasi ini menyangkut dokumen pelaksanaan rumah sakit yakni kebijakan, panduan, dan pedoman tentang penyelenggaraan rumah sakit. Semua itu dituangkan dalam Standar Prosedur Operasional (SPO) yang kemudian dijalankan pada seluruh unit kerja rumah sakit. Selan itu, pelaksanaan SPO itu dinilai dan juga mewawancarai para pasien.
“ Jadi bisa dibilang sangat ketat dan berat, namun berkat kerja keras semua pihak dan sesuai dengan arahan pimpinan akhirnya RSUD Buleleng lulus sempurna karena dari 15 standar itu kita telah mencapai nilai diatas 80,” kata Wiartama.
Dr. Wiartama menambahkan, prestasi yang sudah dicapai tersebut menunjukkan bahwa bagaimana komitmen daripada Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng di Bawah Kepemimpinan Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra dalam visi dan misinya mengelola rumah sakit untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat di Bali Utara.
Komitmen ini yang secara nyata sudah dilakukan oleh pemkab yakni bantuan kepada RSUD dalam memenuhi standar kebutuhan operasional. Selain itu, Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang menelan biaya dari APBD senilai Rp. 120 milyar berhasil dibangun. Dan tahun ini pemerintah kembali melanjutkan proyek tersebut dalam tahap ke dua untuk menyelesaikan fisik dan melengkapi sarana serta prasarana alat kesehatan. Sementara penghasilan rumah sakit dikembalikan untuk membiayai operasional RSUD sendiri. Tidak hanya itu saja, biaya operasional seperti pengadaan obat dan juga peningkatan mutu juga berasal dari pendapatan RSUD.
Disisi lain Wiartana menambahkan setelah lulus paripurna ini, rumah sakit sedang menyiapkan diri untuk menuju Rumah Sakit pendidikan. Hal tersebut untuk mendukung rencana dibukanya Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
“ Target bisa menjadi rumah sakit pendidikan bisa diwujudkan dalam dua tahun ini, “ pungkas Wiartana.[bbn/pan/adv/psk]
Berita Buleleng Terbaru
Reporter: bbn/psk