search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ribuan Kendaraan Berplat S (Sewa) di Bali Diduga Bodong
Senin, 27 Juni 2016, 16:05 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Indikasi kebocoran pemasukan kas daerah lewat pajak kendaraan bermotor seiring waktu semakin terlihat. Setelah ditelurusi, ternyata banyak kendaraan berplat S atau kendaraan sewa/pariwisata di Bali tanpa mengantongi ijin, alias bodong, yang diduga digunakan untuk memuluskan angkutan online. 
 
Jika diselidiki lebih mendalam, jumlahnya bisa mencapai ribuan kendaraan setiap tahunnya. Hal ini bisa dibuktikan, setelah awak media turun memantau kendaraan plat sewa/pariwisata di seputaran wilayah Kuta, Legian dan Seminyak. 
 
Dari pengamatan di lapangan, ternyata banyak plat S (plat untuk angkutan berijin sewa/pariwisata) yang tidak dikeur. Usut punya usut, anehnya lagi tidak ada satupun diantara kendaraan tersebut mengantongi Kartu Ijin Operasional atau Ijin Pengawasan yang dikeluarkan Dishub Bali. 
 
"Saya sudah 2 tahun memakai kendaraan berplat S ini. Saya tidak tahu kenapa ijinnya susah keluar. Padahal saya sudah bayar. Tapi untungnya aman-aman saja," ucap Ketut, salah satu sopir yang ternyata juga memakai aplikasi online Grab.
 
Meski bodong, ia mengaku belum pernah terkena kena razia gabungan saat beroperasi di jalan."Rasanya tidak pernah ada yang periksa-periksa razia pak. Paling hanya bayar cuk aja," jelasnya.
 
Sayangnya, pihak Dishub maupun Organda Bali belum dapat dikonfirmasi terkait hal tersebut. Bahkan Kabid Perhubungan Darat, Standly JE Suwandhi yang biasanya menangani persoalan itu juga mulai menghindar dan sangat sulit dihubungi.Namun salah satu sumber di Organda Bali malah menyebutkan indikasi permainan plat S karena adanya campur tangan calo di sejumlah dealer mobil lewat rekomendasi dari oknum di Organda.
"Jika membayar rekomendasi pasti dapat diteruskan untuk mengurus ijinnya. Sayangnya ijinnya tidak pernah diteruskan hanya sampai dapat rekomendasi keur. Jadinya plat S bisa keluar, namun proses ijin sengaja tidak dilanjutkan. Namun jumlah pastinya saya tidak tahu, tapi kalo mau transparan didata bisa ada ribuan lebih," ujar sumber mewanti-wanti namanya enggan diekspose.
 
Terkait indikasi adanya permainan calo di sejumlah deader mobil di Bali, awak media pun sempat menyanggongi salah satu dealer mobil ternama di sekitar Jalan Cokroaminoto Denpasar. Sayangnya lagi, karena hari libur tidak ada satupun staf ataupun sales counter disana. Namun, salah satu petugas bengkel memberikan nomor HP salah satu sales marketing dealer tersebut. Dan ketika dihubungi sales itu malah membantah adanya indikasi permainan ini.
 
"Kalo ijin gak tahu saya. Karena kalo samsat dan STNK yang ngurus itu birojasa. Memang untuk urus STNK dan BPKB kita ada adminnya dan birojasa yang ngerjakan," kelit Gustu, sembari juga mengaku tidak mengetahui soal calo ijin yang dilakukan oleh oknum di dealer tersebut. Padahal diindikasikan banyak mobil sengaja dialihkan agar memakai plat S oleh oknum itu. "Ga tau juga, mungkin karena chanelnya (birojasa) banyak," imbuhnya. 
 
Saat dihubungi birojasa yang ditunjuk oleh dealer ini, malah tidak mau merespon, baik pertanyaan yang dikirim lewat nomor Whatsapp yang diberikan sales marketing dearler tersebut. Padahal tulisannya yang terkirim bertanda centang dua berwarna biru pertanda sudah dibaca, namun tidak mau dibalas. Saat ditelpon pun dengan nomor yang berbeda tidak mau diangkat sampai berita ini diturunkan.[bbn/dws/psk]

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami