Ngaku Sopir Online, Pukul Sopir Angkutan Lokal di Bandara‎
Minggu, 9 Oktober 2016,
09:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Beritabali.com, Denpasar. Dishub Kominfo Provinsi Bali dinilai lamban menyelesaikan persoalan angkutan online di Bali. Akibatnya, terjadi gesekan antara angkutan online dan non online. Insiden terakhir, terjadi aksi pemukulan yang dilakukan oknum yang mengaku sopir online terhadap korbannya sopir transport lokal, di Airport Bandara Ngurah Rai Tuban, Sabtu (8/10).
Menurut salah satu sumber yang menolak namanya disebut, insiden terjadi di sekitar Terminal Kedatangan Domestik Bandara Ngurah Rai sekitar pukul 02.00 Wita. Pemukulan itu bermula saat salah satu sopir transport lokal di bandara mencoba menegur oknum sopir yang diduga memakai aplikasi online itu.
"Karena tahu memakai aplikasi yang dilarang oleh Gubernur Bali, sopir transport bandara dengan spontan menegur pelaku. Namun bukannya mengalah, tapi pelaku malah melakukan perlawanan,"ungkap sumber.
Berselang beberapa menit terjadi perang mulut, sampai salah satu rekan sopir lainnya mencoba melerai. Saat itu pelaku seperti membawa senjata yang sengaja ditenteng, agar sopir lokal takut.
Pelaku juga sempat membawa semacam bilah kayu yang sengaja dibungkus untuk difungsikan sebagai senjata.
"Saat ditegur malah emosi. Siapa yang berani larang saya ngambil tamu disini. Saya ini dari Grab," katanya menirukan.
Sumber lain juga menyebutkan, sebenarnya pertengkaran sopir online dengan sopir lokal dari KSU Lohjinawi bernama Komang Bego tersebut hendak dilerai oleh korban pemukulan. Tapi sopir yang melerai bernama Nengah Pujiarta, malah dihajar pelaku.
"Sopir online itu memegang kerah baju sopir yang melerai. Selanjutnya diseret dan dipukul beberapa kali sehingga muka korban membiru. Kemudian pelaku yang belum diketahui identitasnya itu melarikan diri," ujarnya.
Selanjutnya salah satu teman korban melaporkan kejadian itu ke KP3 Bandara Ngurah Rai. Sayangnya sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak KP3 Bandara Ngurah Rai.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Alstar-B, Ketut Witra sekalu koordinator aliansi transport lokal se-Bali membenarkan kejadian tersebut.
"Mereka (angkutan online) sudah dilarang dan kedua mereka sudah tidak mengantongi ijin sehingga tidak boleh mengambil penumpang. Sekarang mereka juga melanggar hukum dengan melakukan tindakan pemukulan dan pengancaman seperti itu," sesalnya, dilansir baliberkarya.
Selanjutnya, pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan pihak Airport Ngurah Rai dan mencari tahu siapa sebenarnya pelakunya. Dikatakannya, aliansi bagian satgas sudah diturunkan ke airport, karena penanganan di airport sudah 2 kali terjadi dan dilaporkan, namun sampai sekarang tidak ada tindaklanjut dari KP3.
"Kita minta agar laporan itu dicabut dan kasus itu dilaporkan langsung ke Poltabes Denpasar. Karena pernah melapor ke KP3, cuma tidak diproses dan tidak ditanggapi apa-apa. Jika terus seperti itu, saya bisa turunkan massa semua transport lokal, karena tidak ada ketegasan dari pemerintah," ancamnya.[bbn/bbk/psk]
Berita Badung Terbaru
Reporter: -