BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com - Denpasar. Sebagai kota besar, Kota Denpasar banyak diserbu kaum urban untuk mengadu nasib. Banyaknya penduduk pendatang yang menyerbu Kota Denpasar berdampak pada kepadatan lalu lintas. Dalam mengatasi masalah kepadatan lalu lintas tersebut, Tim STIKOM Bali bekerja sama dengan Tim Fujitsu Jepang, Akita University dan Yamaguchi University menawarkan program tentang Smart City lalu lintas kepada Pemerintah Kota Denpasar.
Prof Wirawan dari STIKOM Bali mengatakan, program yang ditawarkan adalah program tentang tata cara pengaturan lalu lintas, kebersihan lingkungan, dan pertanian perkotaan secara teknologi. Menurutnya, teknologi ini akan lebih efektif dan efisien. ia juga menambahkan, program serupa yang sudah ada sebelumnya juga harus diperbaiki dan dirancang lebih bagus lagi.
Sementara, Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra meminta untuk memfokuskan pada pemecahan masalah lalu lintas (traffic) dan masalah kebersihan lingkungan. Menurut Rai Mantra, masalah utama yang dihadapi dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan terletak pada pengolahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Lebih lanjut dikatakan, kondisi lalu lintas Kolombia dulu merupakan yang termacet di dunia namun sekarang sudah bisa diatasi berkat manajemen rekayasa lalu lintas. Menurutnya, dalam mengatasi kemacetan memang harus memggunakan teknologi dan ada aplikasinya.
"Semoga dengan adanya aplikasi ini, kemacetan Kota Denpasar bisa teratasi," ungkap Rai Mantra. [ayu/wrt]
