search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Usai Kunjungan Raja Salman, Pastika Optimis Pariwisata Bali Digandrungi
Rabu, 15 Maret 2017, 09:00 WITA Follow
image

Gubernur Bali Made Mangku Pastika. [ist]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Dalam menghadapi persaingan global begitu keras saat ini, masyarakat Bali harus lebih kreatif dalam memasarkan hasil-hasil kerajinan budaya Bali. Hal ini disampaikan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, saat mengawali istirahat makan siang bersama dengan awak media di Press Room Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, Selasa (14/3). 
 
Didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol, Dewa Gede Mahendra Putra dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, IB Ngurah Arda, Pastika berbagi pemikiran bagaimana masyarakat harus lebih cerdik dalam menghadapi pasar global ini. 
 
[pilihan-redaksi]
"Ingke ini paling harganya tiga ribu, kalau diceritakan bagaimana pembuatannya, akan menjadi mahal harganya. Bahasa itu membuat barang semakin mahal. Kopi hitam harganya lima ribu, kalau black coffee harganya bisa lebih mahal," ujar Pastika. 
 
Menanggapi pertanyaan wartawan mengenai dampak kunjungan Raja Salman, Pastika menjelaskan kedatangan Raja Salman membawa keuntungan Bali dan Indonesia. 
 
“Image kita semakin bagus sebagai daerah destinasi wisata. Kedepan diharapkan turis dari Timur Tengah yang datang lebih banyak lagi,” kata Pastika. 
 
Menurutnya, kedatangan ini menjadi strategi pemasaran pariwisata yang paling baik, dengan membuat wisatawan yang datang nyaman, aman pasti nantinya akan datang lagi. Terlebih dengan diperpanjangnya masa liburan Raja Salman, itu membuat citra  Bali semakin baik. 
 
Pada kesempatan tersebut, Pastika juga menyampaikan Bali akan menjadi tuan rumah pelaksanaan pertemuan tahunan IMF dan World Bank pada Oktober 2018. Ini menjadi event paling besar, sebanyak 189 negara yang akan hadir dan sebanyak 1.500 staf IMF dan World Bank akan berkantor di Nusa Dua. 
 
“Kesempatan kita untuk membereskan semua fasilitas dalam setahun ini. Anggaran ada dari panitia pusat,” katanya.
 
Sementara, IMF-World Bank Annual Meetings (AM) adalah pertemuan tahunan yang diselenggarakan oleh Dewan Gubernur World Bank dan IMF, untuk mendiskusikan perkembangan ekonomi dan keuangan global serta isu-isu terkini. Kesempatan menjadi tuan rumah ini merupakan momentum pertama kali diadakan di Indonesia dan sangat baik bagi pariwisata Bali. [rls/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami