search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kisruh PPDB, Pastika Minta Sekolah Negeri Prioritaskan Siswa Miskin
Selasa, 4 Juli 2017, 14:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Gubernur Bali Made Mangku Pastika menginginkan sekolah negeri, khususnya jenjang SMA/SMK memprioritaskan siswa dari keluarga kurang mampu. Harapan itu diutarakannya dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV dan Pimpinan DPRD Bali, Senin (3/7). 
 
Rapat kerja yang digelar di Ruang Rapat Badan Anggaran Gedung DPRD Bali tersebut bertujuan membahas dan mencari solusi kisruh Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) khususnya pada jenjang SMAN/SMKN.
 
[pilihan-redaksi]
Lebih jauh Pastika mengurai, munculnya sejumlah persoalan pada PPDB tahun ini dipicu oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 17 Tahun 2017 yang menerapkan empat jalur penerimaan dan mengurangi jumlah rombongan belajar dalam setiap kelasnya. Jalur lingkungan lokal (zonasi) banyak mengundang polemik karena ada sekolah yang berlokasi di kawasan padat penduduk sehingga menimbulkan saling klaim antar desa. Menurut dia, dasar pemikiran keluarnya Permendikbud itu sebenarnya sangat ideal. 
 
“Namun kurang mencermati situasi lapangan sehingga tidak bisa sepenuhnya bisa diimplementasikan," ucapnya. 
 
Untuk menyudahi polemik, Pastika menawarkan jalan tengah dengan mengabaikan sejumlah klausul yang diatur dalam Permendikbud tersebut. 
 
“Tentunya kami minta dukungan dewan yang menjadi dasar penyusunan  payung hukum,” imbuhnya. 
 
Kata Pastika, kebijakan antara lain akan diberlakukan pada jalur siswa miskin dan siswa berprestasi. 
 
“Seluruh siswa miskin harus tertampung di negeri, kalau alasannya kuota sudah penuh, kita bisa bijaksanai dengan penerapan double shift. Tak mungkin kita arahkan mereka ke sekolah swasta karena tak mampu bayar,” tandasnya.  
 
Pada bagian lain, Pastika juga menyinggung kecenderungan sekolah negeri (terutama yang favorit) lebih banyak dinikmati anak-anak dari keluarga kaya. 
 
[pilihan-redaksi2]
“Karena gizinya bagus, kesempatan belajarnya banyak dan segala fasilitas belajarnya terpenuhi, otomatis anak-anak dari keluarga kaya akan pintar dan bisa mengantongi nilai bagus sebagai prasyarat untuk tembus sekolah favorit,” tuturnya. 
 
Langkah yang ditawarkan Gubernur Pastika dalam menyikapi kisruh PPDB ini mendapat sambutan positif dari jajaran Komisi IV dan Pimpinan DPRD Bali. Apresiasi terhadap kebijakan yang diambil Pastika antara lain diutarakan oleh Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry dan Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta. Dukungan juga diberikan Anggota Komisi IV Wayan Rawan Atmaja, Kariasa Adnyana dan Nyoman Adnyana. 
 
“Saya salut karena Bapak Gubernur berani pasang badan. Namun saya berharap kita segera menyusun payung hukum yang dibutuhkan karena waktu sangat mepet dan tahun ajaran baru akan segera dimulai,” pungkasnya. [rls/prov/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami