search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
BPS Bali: Jangan Gunakan Data Statistik Untuk Kepentingan Politik
Senin, 11 Desember 2017, 07:20 WITA Follow
image

beritabalicom

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Memasuki tahun Politik, jangan sampai data resmi yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali digunakan oleh para politisi untuk kepentingan politik.
 
Itu disampaikan, Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho, Jumat (8/12) di Renon, Denpasar.
 
"Kami berharap data resmi BPS tidak digunakan ‘berperang’ bagi pihak-pihak terkait memasuki tahun politik ini. Data BPS diharapkan digunakan secara lebih teduh, secara sejuk, sehingga tidak memicu suasana  memanas," jelasnya.
 
Dilihat dari pengalaman yang pernah terjadi, menurut dia, sering data-data statistik (BPS) digunakan untuk kepentingan politik misalnya, data kemiskinan.
“Angka kemiskinan yang tinggi bisa digunakan sebagai senjata oleh penantang menyerang incumbent. Sebaliknya angka kemiskinan rendah, bisa diklaim sebagai sebagai keberhasilan dan senjata oleh incumbent,” ujarnya.
 
Nugroho berharap hal tersebut tidak sampai terjadi, sehingga data BPS yang merupakan data resmi, justru menjadi alat yang memicu suasana ‘perang’ persaingan politik. BPS juga tidak akan mengundang atau bertemu kalangan stakeholder seperti parpol, untuk menyampaikan hal tersebut.
 
Dia menambahakan, data yang dihasilkan BPS dipastikan adalah data primer, diperoleh dari lapangan langsung berdasar sensus, bersifat de facto. Berbeda dengan data sukender, yang bisa jadi berdasarkan catatan atau dokumen atau (de jure), dari pihak terkait. [bbn/aga/psk]

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami