search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mengaku Sidak, Polisi Gadungan Ambil 6 HP Siswa SMPN 2 Tabanan
Jumat, 10 Agustus 2018, 19:20 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com,Tabanan. Enam HP milik siswa SMPN 2 Tabanan dibawa kabur seseorang yang mengaku polisi dengan ciri-ciri pria berperawakan tinggi gemuk dan kulit hitam. Aksinya itu terjadi saat Kamis (9/8) pagi hari sekitar pukul 06.20 pagi saat siswa dan guru belum ramai. 
 
[pilihan-redaksi]
Pelaku mengambil enam ponsel siswa dengan modus berpura-pura mengadakan sidak dengan alasan untuk mencegah anti teror. Awalnya  pelaku menghampiri satu siswa bernama Yohanes Kusuma, (14) dan  langsung mengaku anggota polisi. Polisi gadungan itu mengaku mengadakan sidak ponsel siswa. Saat itu Yohanes diikuti oleh pelaku masuk ke kelas VIII A.  Di dalam kelas itulah pelaku memerintahkan siswa mengumpulkan HP dengan alasan ada sidak. Ada beberapa siswa yang menyerahkan HP ada pula yang enggan. Pelaku kemudian mengambil 6 HP bermerk Samsung dan OPPO. 
 
Untuk membuat siswa percaya, pelaku mengajak Yohanes Kusuma ikut ke Polres dengan alasan mencari surat keterangan. Selanjutnya Yohanes dibonceng  pelaku ke Polres dengan Honda Vario hitam kombinasi pink. Sampai di Polres Yohanes diturunkan di ruang tunggu SIM Polres Tabanan. Namun sayang hingga pukul 08.00 Wita pelaku tak kunjung datang. Karena pelaku tak kunjung datang Yohanes kemudian balik ke sekolahnya berjalan kaki yang berjarak 500 meter dari polres.
  
Kepala SMPN 2 Tabanan, I Gede Darmika ketika ditemui di SMPN 2 Tabanan membenarkan hal itu. Ia menuturkan kejadiannya terjadi pada pagi hari sekitar pukul 06.20 Wita. Saat itu siswa belum banyak datang dan guru juga belum datang. Hanya saja memang ada penjaga yang sudah ada di sekolah.
  
[pilihan-redaksi2]
Pelaku tersebut tidak dicurigai mengingat siswa yang diajak itu dikira orang tua murid. Sebab dilihat tidak ada tekanan, wajah happy dan tanpa beban. "Orang ini mengajak keluar siswa juga dilihat waker, tetapi tidak ditegur dikira orang tua dan anak," beber Darmika, Jumat (10/8).  Pihaknya kemudian melaporkan secara resmi kasus tersebut ke Mapolres Tabanan. 
 
Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Decky Hendra Wijaya membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya masih memintai keterangan sejumlah pihak. "Masih lidik kami masih kumpulkan keterangan," tegasnya. 
 
Agar kasus serupa tidak terulang, ia meminta setiap sekolah berhati hati apalagi kepada orang yang tidak dikenal. “Kami himbau semua pihak lebih waspada, apalagi kepada orang yang tidak dikenal,” tandasnya. (bbn/nod/rob) 

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami