search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Taksu Sebuah Spirit Akan Keseriusan, Keyakinan dan Kepercayaan
Rabu, 24 Oktober 2018, 06:00 WITA Follow
image

istimewa

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Taksu menjadi spirit yang mempunyai kekuatan secara spiritual dan membuat orang yang melakukannya menjadi lebih seken (serius), saje (dilakukan dengan sebenarnya), santep (yakin dan percaya), bisa (mempunyai kemampuan), nawang (tahu), dan dadi (dapat dilakukan). Inilah konsep yang dipegang oleh masyarakat Hindu Bali dari dahulu kala sampai sekarang ini dengan kebudayaan yang diwarisi secara turun temurun dan bernafaskan ajaran agama Hindu.

Taksu inilah yang diyakini memberikan nilai, kekuatan, dan spirit dalam setiap aktivitas sosial dan religius dalam kehidupan masyarakat Hindu di Bali. Hal tersebut terungkap dalam sebuah artikel ilmiah berjudul “Bali dalam Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan di Tengah Perkembangan Pariwisata” yang ditulis oleh I Made Pasek Subawa dari Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar dan dipublikasikan dalam Jurnal Ilmiah Pariwisata, Agama dan Budaya (Pariwisata Budaya), Volume 3, Nomor 1 tahun 2018.

I Made Pasek Subawa menuliskan bahwa masyarakat Hindu di Bali pada umumnya yakin dan percaya bahwa taksu adalah kekuatan suci Tuhan yang dapat membangkitkan dan meningkatkan daya kreativitas, intelegensia, serta kemampuan intelektualitas seseorang, yang dihubungkan pula dengan kemahakuasaan manifestasi Tuhan. Para pelaku seni di Bali memperoleh kekuatan suci Tuhan ini sehingga mampu menghasilkan karya seni yang berdaya pukau tinggi atau diistilahkan metaksu.

Taksuini tidak saja diperuntukkan dalam bidang kesenian, bahkan lebih dari itu, setiap aktivitas kehidupan masyarakat Hindu di Bali merujuk pada taksu. Taksu tidaklah dalam bentuk nyata yang emperis, akan tetapi taksu itu bersifat metafisik yang tidak mungkin untuk menggambarkannya secara positivistik.

Pada sisi lain, perwujudan taksu yang diyakini dapat memberikan kekuatan terhadap apa yang dikerjakan disimbolkan dalam bentuk bangunan pelinggih (tempat suci) untuk dapat memujanya. Simbol inilah yang digunakan sebagai media dalam mentransformasi kekuatan suci Tuhan. Karena Tuhan itu bersifat abstrak, tak terpikirkan, dan terbayangkan, maka mustahil orang dapat mewujudkannya secara langsung, oleh karena itu dipergunakanlah simbol-simbol sebagai bentuk kemahakuasaan beliau dan dilakukan proses penyucian (ritual) untuk menjadikan simbol itu sakral dan mempunyai daya magis.

Dengan adanya taksu sebagai spirit dalam aktivitas berkebudayaan di Bali menunjukkan adanya keterlibatan kekuatan Tuhan dalam setiap karya manusia. Oleh karena itu, spirit taksu inilah yang memberikan kekuatan kepada masyarakat Hindu di Bali dalam menjaga esensi kebudayaan Bali tetap ajeg dan semakin berkembang sampai sekarang ini.[bbn/ Pariwisata Budaya/mul]

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami