search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Program Score Genjot Produksi Tanpa Terus Mengandalkan Supervisi
Senin, 10 Desember 2018, 06:44 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com,Badung. Terapan program yang tersirat dalam Buku Score diharapkan mampu memberikan manfaat yang signifikan dalam produktifitas kerja, kualitas, efektifitas dan efisiensi serta pengelolaan keuangan baik pelaku usaha mikro hingga menengah.
 
[pilihan-redaksi]
Salah satu Dosen Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Dr Judith Felicia Irawan Dra.,MT. selaku perancang buku Score mengatakan buku yang merupakan singkatan dari Sustaining Competitive and Responsible Enterprises (SCORE) lahir dari inisiatif badan pekerja dunia (International Labour Organization/ILO) dengan bermitra dengan Business and Export Development Organization/Bedo).
 
Ia menjelaskan inti dari nilai dari penerapan Score adalah bagaimana perusahaan mampu meningkatkan produktifitas bukan dengan menggenjot jam kerja karyawan, melainkan menciptakan kondisi dan komunikasi yang baik dengan pekerjanya. Selain itu, capaian produktifitas yang tinggi terindikasi dari tata kelola produksi yang rapi, tertata dan bersih dari mulai pengerjaan sampai terciptanya hasil akhir produk.
 
"Produktifitas kerja meningkat bukan dengan paksaan tetapi pekerja merasa senang, kondisi kerja yang bersih, tertata dan rapi sehingga lebih cepat dalam melayani konsumen," ujarnya saat peluncuran Buku Score di Badung, Sabtu (8/12).
 
Program Manager Bedo, Jeff Kristianto menambahkan disamping peningkatan produktifitas, sisi pendapatan dan efisiensi perusahaan juga dapat merasakan manfaatnya. Hal ini terbukti dari beberapa anggota Bedo yang sudah mengaplikasikan program Score ke dalam bisnis mereka.
 
"Sebagaimana misalnya pelaku usaha kue dalam satu hari hanya menghasilkan 30 kue bisa menambah produksi hingga mencapai 40 kue tanpa harus dengan menambah modal," sebutnya dalam even yang dirangkaikan dengan laporan keuangan setahun kepengurusan Bedo itu.
 
[pilihan-redaksi2]
Sementara National Project Manager Score ILO, Januar Rustandie menuturkan awalnya program ini sebagai upaya ILO memperkuat manajemen perusahaan dengan skala menengah dan karyawan melalui komunikasi dan kerja sama bagaimana menghasilkan penghematan dan peningkatan produktifitas perusahaan, tanpa mengurangi hak-hak para pekerja. Selama ini perusahaan memotivasi kinerja pekerja dengan pendampingan dan dinilai efektif sementara, tetapi melalui program Score peningkatan kinerja bisa tercapai tanpa membutuhkan supervisi ataupun biaya yang mahal karena sudah menjadi kebiasaan (sustainibility). 
 
Score sendiri sudah diterapkan pada 15 negara dan di Indonesia sudah menginjak di tahun ketiga. Melalui perumusan program Score berupa modul dalam buku dan penerapannya pada anggota Bedo diharapkan manfaatnya lebih banyak pada pelaku usaha skala mikro hingga menengah. (bbn/rob)   

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami