search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
1.000 Peserta Dipastikan Ikuti Festival Nyurat Lontar Massal
Senin, 28 Januari 2019, 12:19 WITA Follow
image

bbn/gatra dewata

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan Putu Astawa yang bertindak selaku pelaksana mengutarakan kegembiraannya setelah mendengarkan kesiapan seluruh Kabupaten/Kota se-Bali yang berkomitmen untuk mengikuti ragam acara dan lomba dalam rangka Bulan bahsa Bali yang baru pertama kali digelar ini. 

“Saya bersyukur seluruh kabupaten/kota kompak dan antusias untuk turut serta, mengirimkan wakilnya serta melaksanakan berbagai acara di tingkat daerah di Bulan Bahasa Bali,” katanya. 
 
Menurut Astawa, di luar kendala-kendala yang ditemui di lapangan ia meyakini kabupaten dan kota seluruh Bali yang dimotori penyuluh Bahasa Bali dan Dinas Kebudayaan di tiap-tiap Kabupaten punya komitmen yang sama dalam hal ini.
 
“Kita semua saya lihat punya pandangan yang sama untuk aksi nyata pelestarian dan pengembangan Bahasa dan Aksara Bali, sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali No. 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali,” tukas Astawa.
 
Pernyataan tersebut didukung Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Bulan Bahasa Bali, Made Mahesa Yuma Putra yang menyebut peserta berbagai lomba seperti festival nyurat lontar massal yang dilaksanakan serangkaian pembukaan Bulan Bahasa juga telah dipastikan keikutsertaannya. 
 
“Peserta sudah dipastikan, 1.000 orang dari kalangan siswa SMP sampai mahasiswa hingga masyarakat umum akan berpartisipasi,” tandasnya. 
 
Demikian pula dengan kegiatan-kegiatan lain seperti lomba komik online berbasis bahasa, aksara dan sastra Bali, lomba pembuatan meme berbasis bahasa, aksara, dan sastra Bali, lomba postingan status berbahasa Bali di media sosial, serta lomba vlog berbahasa Bali. Selain lomba, juga akan diadakan seminar, pameran, pertunjukan, serta penganugerahan. 
 
“Intinya dalam bulan Bahasa Bali yang meskipun pertama kali digelar kita rancang agar semarak dan yang paling penting mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan dan pemeliharaan Bahasa Bali,” ujarnya lagi. 
 
Para penyuluh Bahasa Bali pun seperti mendapatkan momentum dan wadah bagi mereka untuk menunjukkan hasil kerja dan program yang telah disusun. Seperti yang dituturkan Wayan Suarmaja, koordinator penyuluh Bahasa Bali. 
 
“Bulan Bahasa Bali kami anggap tempat yang sangat baik bagi kami untuk eksistensi para penyuluh dan anak didiknya untuk mendapatkan ‘panggung’. Kami sangat antusias dan mendukung, contohnya dengan pengerahan penyuluh untuk turut serta nyurat lontar, pameran atau yang lain sesuai dengan kebijakan daerah dan desa masing-masing,” kata Suarmaja. 
 
Untuk tingkat kabupaten/kota, pihaknya juga telah melakukan koordinasi bahkan hingga ke desa-desa dengan peran penyuluh Bahasa Bali sebagai ujung tombak utama sosialisasi program anyar Pemprov Bali ini.  
 
Di tingkat kabupaten/kota diwajibkan mengadakan festival, lomba ngenter paruman antar OPD, lomba nyurat akasara Bali anak-anak, ngwacen aksara Bali daha atau truna, nyatua Bali krama istri (PKK), sambrama wacana antar OPD, debat bahasa Bali dan pameran serta pertunjukan. 
 
Sedangkan sebagai penutup Bulan Bahasa juga akan dilaksanakan penyerahan penghargaan Bali Kerthi Nugraha Mahottama terhadap insan masyarakat yang berjasa terhadap pelestarian dan pengembangan Bahasa, aksara dan Sastra Bali.
 
 
Untuk kompetisi berbasis media sosial saya mengajak semua kalangan untuk turut berpartisipasi karena pendaftarannya masih terbuka hingga tanggal 10 Februari 2019 dan memperebutkan hadiah jutaan rupiah. 

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami