search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pasek Suardika Menduga Kuat Ada Oknum WNA Bermain Dibalik Kasus Paedofilia Ashram
Jumat, 22 Februari 2019, 08:14 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Gede Pasek Suardika mengapresiasi Kapolda Bali yang tidak mau terjebak politisasi kasus paedofil lama yang dinilai sumir ini. 
 
[pilihan-redaksi]
Karena, menurutnya terkuak kuat dugaan ada indikasi ada oknum warga negara asing (WNA) ikut bermain disini. Data yang diungkap anak-anak Ashram atas kejadian 2015 lalu telah memperlihatkan sedikit jejak jejak itu. Menjadi wajar bila kini ada gerakan dadakan massif untuk mengulangi kasus lama dengan korbankan psikologi anak-anak Ashram yang ada saat ini.
 
Hal ini terungkap saat perwakilan 27 anak Ashram Gandhi Puri datang ke kantor DPD RI dan mengadukan kondisi mereka saat ini yang tertekan secara psikologis akibat aksi sekelompok orang yang mengaku peduli anak. "Selama ini mereka memilih diam dan berdoa sesuai ajaran Gandhi. Namun mereka belum setangguh Gandhi sehingga tetap memerlukan tempat untuk mengadu," ungkapnya, Kamis (21/2).
 
Lebih lanjut dari pertemuan itu, Pasek mencatat beberapa poin dimana ternyata mereka yang mengaku peduli anak dengan melakukan aktvitas yang sejatinya justru menteror peradilan opini dan telah berdampak pada tertekannya psikis 27 anak Ashram Gandhi Puri saat ini. Apalagi, lanjutnya, dugaan yang dituduhkan adalah kasus lama yang sumir.
 
Terkait kehadiran Komnas Peduli Anak (Komnas PA) Aries Merdeka Sirait (AMS) ke Ashram Gandhi Puri yang disambut dengan polos dan baik, malah menyebarkan fitnah yang lebih parah lagi membuat anak-anak itu makin trauma. Untuk itu, pihaknya meminta agar saudara AMS segera membuktikan penyataannya dengan nenjadi pelapor resmi saja di kepolisian. 
 
"Jangan koar-koar di luar saja. Sehingga jelas bisa berhadapan. Saya siap membela anak-anak Hindu ini yang telah merasa diteror dengan statemennya yang di luar batas. Jangan orang luar malah obok-obok dan cari panggung di Bali dengan korbankan anak-anak tersebut," tandasnya.
 
[pilihan-redaksi2]
Ia mengajak masyarakat mendukung pulihnya kembali mental dan semangat beraktivitas anak-anak Ashram setelah mengalami tekanan kuat selama hampir sebulan belakangan ini. Termasuk, lanjutnya, juga upaya meminta perlindungan secara hukum ke Polda Bali dengan melaporkan akun-akun yang telah merendahkan keberadaan warga Ashram.
 
"Mari perangi kejahatan pedofilia dengan cara yang tepat secara hukum dan kemanusiaan dan jangan sampai dijadikan komoditi atau proyek-proyek oknum tertentu apalagi dimainkan pihak asing," ujarnya.
 
Pada kesempatan itu, Pasek juga menegaskan akan bersama 27 anak-anak Ashram Gandhi Puri berjuang membangun semangat baru untuk maju. "Saya siap bersama mereka melawan setiap upaya menjatuhkan mental mereka kembali. Jabatan Saya akan saya pertaruhkan demi masa depan mereka," ketusnya. (bbn/rls/rob)

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami