BUMDA Ungasan Gandeng S2 Pariwisata Unud Tata Pantai Melasti Sebagai DTW Baru
Minggu, 3 Maret 2019,
14:40 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Beritabali.com, Badung. BUMDA (Bhaga Utsaha Manunggal Desa Adat) milik Desa Adat Ungasan menggandeng Prodi S2 Kajian Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana sebagai mitra kerjasama untuk melakukan kajian sekaligus pembinaan secara berkelanjutan.
[pilihan-redaksi]
Perjanjian tersebut dalam rangka mempercepat penataan daya tarik wisata baru yakni Pantai Melasti di Desa Adat Ungasan Kecamatan Kuta Selatan kabupaten Badung demi memperbaiki perekonomian desa tersebut. Perjanjian kerjasama dua belah pihak ditandatangani di Kantor LPD Desa Ungasan, Sabtu (2/3/2019). Perjanjian ditandatangani Bendesa Adat Ungasan I Wayan Disel Astawa, SE bersama Ketua Prodi S2 Kajian Pariwisata Dr. Ir. IGA Suryawardani, M.Mgt
Perjanjian tersebut dalam rangka mempercepat penataan daya tarik wisata baru yakni Pantai Melasti di Desa Adat Ungasan Kecamatan Kuta Selatan kabupaten Badung demi memperbaiki perekonomian desa tersebut. Perjanjian kerjasama dua belah pihak ditandatangani di Kantor LPD Desa Ungasan, Sabtu (2/3/2019). Perjanjian ditandatangani Bendesa Adat Ungasan I Wayan Disel Astawa, SE bersama Ketua Prodi S2 Kajian Pariwisata Dr. Ir. IGA Suryawardani, M.Mgt
Usai menandatangani surat perjanjian, Gung Dani demikian panggilang akrab IGA Suryawardani, menyampaikan kesannya atas potensi pariwisata di Pantai Melasti. “Pantainya eksotis, dari segi nama maupun potensi fisik. Keunikan ini memberi peluang lebih mudah untuk dipasarkan, dalam bahasa Inggris kata melasti artinya purification, ini menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung,” tutur ahli pemasaran produk pariwisata dan pertanian ini.
Diingatkan, dalam mengelola Pantai Melasti dengan mempertahankan kesucian dan meminimalkan kebencian. Kesucian yang dimaksud Pantai Melasti yang menjadi tempat upacara keagamaan, taksunya harus dijaga. Kebersihan dan keasrian wilayah ditingkatkan dengan model penataan yang ramah lingkungan. Harmoni ditengah-tengah masyarakat menjadi kunci dalam membangun industry jasa. Jadi, kata Gung Dani, konflik sosial akibat pengembangan Pantai Melasti harus dihindari dengan cara menumbuhkan kepercayaan satu sama lain dan hilangkan perasaan dengki.
Lebih Jauh, Gung Dani menjelaskan dalam merealisasikan kerjasama bertajuk “Pengembangan Daya Tarik Pantai Melasti” pihaknya didukung ahli-ahli pariwisata Unud yang mengajar di S2 Kajian Pariwisata dan Pusat Unggulan Pariwisata. Ada Dr. Agung Suryawan, Dr. Pujaastawa , Dr. Nyoman Sudiantara, Dr. Indra, dan juga para guru besar seperti Prof. Dr. Nyoman Darma Putra, Prof. Dr. Sukaatmaja, , Prof. Dr. Made Budiarsa, Prof. Dr. Made Antara. “Ini adalah kerjasama yang pertama bagi S2 Kajian Pariwisata, saya berharap proyek rintisan ini bisa bermanfaat bagi Desa Adat Ungasan dan Unud sendiri,” tutur Gung Dani penuh semangat.
[pilihan-redaksi2]
Sementara Wayan Disel Astawa menuturkan Pantai Melasti yang diluncurkan sebagai daya tarik pariwisata per 1 Agustus 2018 sudah memberi manfaat nyata bagi Desa Adat Ungasan.
Sementara Wayan Disel Astawa menuturkan Pantai Melasti yang diluncurkan sebagai daya tarik pariwisata per 1 Agustus 2018 sudah memberi manfaat nyata bagi Desa Adat Ungasan.
“Pemasukan bersih yang kami dapatkan sekitar 600-700 per bulan pada periode awal pembukaan sudah mampu menyelamatkan LPD Ungasan tetap beroperasi pasca bangkrut akibat “dibobol” pengurus lama sekitar Rp. 48 M. Syukur sekarang kami sudah punya dana cadangan 12 M,” tutur mantan anggota DPRD Provinsi Bali itu.
Dijelaskan, Pantai Melasti dikelola dengan berbasis masyarakat dimana peluang usaha dan peluang kerja yang tercipta setelah Pantai Melasti jadi DTW sepenuhnya dimanfaatkan masyarakat Ungasan. Pengelola Pantai Melasti telah menghabiskan dana sekitar Rp. 1,7 M untuk membangun berbagai fasilitas dan penataan wilayah pantai ke dalam 5 zonasi. Nantinya disiapkan 15 kios untuk masing-masing banjar adat da nada 22 kios yang disewakan untuk perorangan.
Penandatangan kerjasama tersebut dirangkaikan dengan kegiatan pelatihan jurnalisme wisata untuk pengisian website secara berkala. Pakar Jurnalistik Bali Prof. Dr. Nyoman Darma Putra, M.Lit. tampil sebagai instruktur bagi 30 pegawai BUMDA yang mengikuti pelatihan tersebut. (bbn/rls/rob)
Berita Badung Terbaru
Reporter: bbn/rls