Bandara Ngurah Rai Jajaki Kerja Sama dengan Damri dan Sarbagita
Kamis, 21 Maret 2019,
12:46 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Badung. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sedang menjajaki kerja sama dengan pengelola bus Damri dan Sarbagita untuk penyediaan angkutan penumpang di bandara.
[pilihan-redaksi]
General Manager (GM) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Haruman Sulaksono mengatakan kondisi ini dilatarbelakangi semakin kroditnya jumlah penumpang dan menjadi temuan Skytrax yakni perusahaan yang melakukan riset mengenai maskapai penerbangan,bahwa Bandara Ngurah Rai, Bali belum menyediakan jasa angkutan massal bagi penumpang.
General Manager (GM) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Haruman Sulaksono mengatakan kondisi ini dilatarbelakangi semakin kroditnya jumlah penumpang dan menjadi temuan Skytrax yakni perusahaan yang melakukan riset mengenai maskapai penerbangan,bahwa Bandara Ngurah Rai, Bali belum menyediakan jasa angkutan massal bagi penumpang.
"Kami akan mencoba mengaktifkan kembali kendaraan Bus. Tentunya, dengan ukuran Bus akan disesuaikan dengan kapasitas di Bandara yang saat ini semakin krodit," jelasnya, Rabu (20/3).
Seandainya, kata dia jika Sarbagita maupun Damri tidak bersedia maka, pihaknya akan mencoba menggandeng anak perusahaan yang telah dikoordinasikan sebelumnya untuk dapat menyediakan armada.
Mengenai pelaku transportasi yang telah ada saat ini di Bandara I Gusti Ngurah Rai dirinya menegaskan tidak akan ada masalah, karena dari data jumlah penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai akan tetap alami pertumbuhan.
"Disini (Bandara I Gusti Ngurah Rai) jika dilihat ada sebesar 8% peningkatan jumlah penumpang di tahun ini. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan demikian, penumpang nantinya akan dapat memilih mode transportasi yang umum ini," paparnya.
Bandara Ngurah Rai akan menyediakan lima armada untuk angkutan massal, tetapi hal masih tetap dipelajari lagi dari segi akses atau aktiviatas Ngurah Rai yang terlihat begitu padat.
"Jangan sampai saat ditambah Bus malah akan menambah kekroditan, atau kepadatan di Bandara I Gusti Ngrah Rai. Sedangkan di sisi lain, kami akan menambah jadwal agar frekuensinya tidak sering sehingga, tidak menganggu nantinya," ucapnya.
[pilihan-redaksi2]
Dirinya menyatakan optimis dan yakin, tidak akan ada kerancuan jika terealisasi nantinya. Tentu sebelumnya akan dilakukan pendekatan-pendekatan pada pengusaha transportasi yang telah ada saat ini di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. "Mau tidak mau, suka tidak suka. Kita tentu akan menerima perubahan kedepannya. Apalagi, berbasis teknologi," katanya.
Dirinya menyatakan optimis dan yakin, tidak akan ada kerancuan jika terealisasi nantinya. Tentu sebelumnya akan dilakukan pendekatan-pendekatan pada pengusaha transportasi yang telah ada saat ini di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. "Mau tidak mau, suka tidak suka. Kita tentu akan menerima perubahan kedepannya. Apalagi, berbasis teknologi," katanya.
Dirinya menambahkan, keragaman transportasi menjadi penilaian poin pada pelayanan di Bandara Internasional. Yaitu, tidak boleh ada Monopoli pada salah satu transportasi. Hal tersebut merupakan nilai atau poin Bandara berstandar internasional. Jadi, menurutnya tidak perlu ada monopoli pada salah satu jenis transportasi saja. Bandara I Gusti Ngurah Rai yaitu tetap berorientasi pada peningkatan pelayanan.
"Semua akan diserahkan pada pengguna jasa, terutama untuk memilih jenis transportasi apa yang mereka kehendaki nantinya," tutupnya. (bbn/aga/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/aga