search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pembongkaran Situs Mengkhawatirkan, BPJ Bali Geber Narasi Dalam Pameran
Selasa, 16 April 2019, 15:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Maraknya pembongkaran sejumlah kawasan bernilai atau bangunan yang kerap disebut situs budaya seperti Pura atau tempat suci pelinggih atau candi belakangan ini kian mengkhawatirkan. 
 
[pilihan-redaksi]
Untuk itu para  pemerhati dan pecinta situs bakal menarasikan situs dan ritus dalam spirit rohani yang akan dikemas dalam wujud pameran foto, lukisan dan video. Adalah para pecinta situs yang tergabung dalam wadah Yayasan Bakti Pertiwi Jati (BPJ) Bali, akan  menggeber pameran situs berjudul "Tiga Wilayah Rohani Bali"  yang akan dilaksanakan di Denpasar Art Space (DAS) Denpasar, 25 April hingga 9 Mei 2019.
 
Ketua BPJ Bali Made Bakti Wiyasa menyampaikan, pameran ini tercetus setelah melewati perjalanan cukup panjang. Pameran ini, kata dia merupakan bagian dari upaya membangkitkan kesadaran  masyarakat Bali, yang peduli terhadap nilai-nilai atau spirit kawasan warisan leluhur kita, dimana  munculnya peduli situs, berawal dari kekhawatiran maraknya pembongkaran kawasan suci yang notabene masyarakat memperbaiki namun tanpa dibekali pengetahuan. 
 
 
"Tidak memperhatikan nilai situs tersebut yang seharusnya bisa dilakukan lewat restorasi, bukan mengganti dengan bahan baru saja, ini sangat mengkhawatirkan peradaban leluhur kita," ujarnya, belum lama ini.
 
Moto "Cintai Heritage Nusantara", Salam Situs - Ritus Lestari  digunakan sebagai narasi dalam wacana ngentenin, nangiang, ngengehang, membangkitkan rasa cinta pada warisan budaya leluhur, membangkitkan gerak nyata untuk mempertahankan akar peradaban Bali. 
 
Wacana kelestarian dan penguatan akar peradaban sebagai sumber jati diri bangsa, sumber nilai-nilai cinta kenusantaraan, digemakan secara intens anak-anak muda Bali untuk mendukung pemerintah dalam pemajuan kebudayaan sesuai undang – undang cagar budaya No. 11 tahun 2010.
 
"Anak-anak muda, Bali heritage lover adalah kumpulan para pecinta situs kuno yang merapikan geraknya secara resmi dan membetuk Yayasan Bakti Pertiwi Jati (BPJ)," ucapnya.
 
Dalam kegiatan tersebut akan ada ratusan karya berupa foto, lukisan yang akan disuguhkan untuk kembali memperkenalkan nilai warisan luhur budaya Bali kepada masyarakat. 
 
"Pameran ini mendapat dukungan positif dari berbagai pihak terutama pemerintah daerah  dan  berbagai persiapan pameran sedang dilakukan para pecinta situs, semoga pada saat digelar masyarakat bisa saling berbagi dan mempelajari spiritnya," tambahnya. 
 
[pilihan-redaksi2]
Sementara itu, Jro Mangku Sara selaku pegiat situs menambahkan, pameran ini bertujuan untuk kembali mengingatkan spirit rohani yang bisa digali dari setiap situs yang ada.
 
"Jadi simbol - simbol dalam berbagai wujud di setiap bangunan, baik candi, Pelinggih, bale itu  bukan seni semata, melainkan banyak tata cara yang menjelaskan fungsinya, yang di Bali kita mengenal konsep tatwa, etika dan upacara, jadi spiritnya banyak yang belum dipahami," ucapnya.
 
Belakangan ini, menurutnya terjadi pemaknaan desa mawacara, atau desa kala Patra yang kian kabur. "Kenyataannya, kita di Bali upaya penyeragaman terjadi, ini yang mau kita ingatkan kembali, bicara tanah Bali (karang) tentu berbeda antara wilayah satu dengan wilayah lainya, untuk itu secara bertahap kita bersama-sama mengajak kesadaran semua elemen masyarakat, akademisi, mahasiswa, desa Pakraman, para pemangku agar memahami peradaban Bali sebenarnya," ungkapnya. (bbn/aga/rob)

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami