Bicara Sendiri, Wajar atau Pertanda Gangguan Jiwa?
Jumat, 24 Mei 2019,
15:35 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Tindakan bicara sendiri sering sekali disebut sebagai tindakan yang tidak wajar, karena berdasarkan pemahaman yang sudah tumbuh di masyarakat, sering bicara sendiri merupakan salah satu tindakan orang yang tidak waras.
[pilihan-redaksi]
“Ya, orang ngomong sendiri ya pasti gilalah namanya. Aneh sih kalo denger misalnya teman disamping ngomong sendiri.” ungkap Danu, mahasiswa Ilmu Komunikasi Udayana.
“Ya, orang ngomong sendiri ya pasti gilalah namanya. Aneh sih kalo denger misalnya teman disamping ngomong sendiri.” ungkap Danu, mahasiswa Ilmu Komunikasi Udayana.
Akan tetapi, apakah benar hobi bicara sendiri itu pertanda adanya gangguan jiwa? Psikolog yang juga merupakan dosen Psikologi Klinis, Universitas Indonesia Indira Primasari, M.Psi. mengatakan hobi ngobrol sendiri itu masih dalam batas wajar.
Pasalnya, perilaku tersebut tidak memberikan dampak atau efek negatif bagi lingkungan sekitarnya, misalkan merugikan orang lain. Dan ternyata, berdasarkan Nevid, Raatus, dan Greene (2008), seseorang dapat dikatakan abnormal atau tidak waras apabila perilaku berbicara sendiri olehnya disebabkan karena stres, melanggar norma sosial, persepsi atau interpretasi yang salah terhadap realitas, perilaku maladiptif, dan melakukan tindakan lanjutan yang berbahaya.
Jadi, jika hanya sebatas berbicara sendiri secara spontanitas atau bahkan tidak disengaja, bukan merupakan tanda atau gejala gila atau tidak normal.
Manfaat hobi bicara sendiri
Di sisi lain, dalam sebuah penelitian oleh Gary Lupya dan Daniel Swigley, hobi bicara sendiri ternyata memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah membuat pekerjaan menjadi lebih efisien, semakin memahami apa yang diinginkan, secara tidak langsung dapat mengorganisir apa yang dipikirkan, dan membantu mencapai tujuan. (bbn/unud/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/rls