Konferensi Praktisi Keberlanjutan ke-4 Diikuti 200 Peserta Se-Asia
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Pusat Pelaporan Keberlanjutan Nasional (NCSR) menyelenggarakan Konferensi Praktisi Keberlanjutan ke-4 yang diikuti 200 peserta dari dalam dan luar negeri.
[pilihan-redaksi]
"Paling tidak ada tiga sinyal yang dapat diambil dari laporan keberlanjutan, perusahaan pertama dengan triple bottom line (ekonomi, lingkungan dan sosial) perusahaan, Kedua perusahaan dengan lingkungan dan sosial dari perusahaan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs)," jelas Ketua NCSR, Ali Darwin, Sabtu (23/11) di Nusa Dua, Badung.
Sejak tahun lalu, sistem tersebut dirubah menjadi Pemeringkatan (Rating) Pesertanya bukan hanya dari Indonesia, tetapi juga dari negara-negara lain di Asia. Maka dari itu, kata dia, nama merek yang kita pakai adalah "Peringkat Pelaporan Keberlanjutan Asia" atau disingkat ASRRAT, yang merupakan satu-satunya sistem pemeringkatan laporan keberlanjutan yang ada saat ini.
Pemeringkatan dalam ASRRAT terdiri dari 4 peringkat; yaitu Platinum (paling tinggi). Emas, Perak dan Perunggu (paling rendah). Tahun ini, proses dari laporan yang dilakukan oleh 50 penilai, yang merupakan dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Mereka semuanya memiliki kompetensi sebagai penilai Karena memiliki sertifikat spesialis keberlanjutan yang dikeluarkan oleh NCSR.
"Peserta ASRRAT tahun ini memenangkan 50 perusahaan yang terdiri dari Indonesia 41 organisasi / perusahaan, Bangladesh 2 perusahaan, Malaysia 3 perusahaan, Singapura 2 perusahaan dan Filipina 2 perusahaan," ucapnya. Diharapkan, dengan sistem pemeringkatan ini, akan semakin banyak perusahaan yang tertarik untuk menerima ASRRAT, diterbitkan jika hasil Penilaian ini dapat digunakan oleh lembaga lain seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk memperoleh lebih banyak manfaat lingkungan dari perusahaan.
Reporter: bbn/aga