search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Solusi Sampah di Denpasar Cukup dengan Metode Pilah, Cacah dan Olah
Rabu, 22 Januari 2020, 22:50 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Melihat Kota Denpasar yang mengalami perkembangan penduduk dan pembangunan di segala bidang terus meningkat, memberi pengaruh sangat besar terhadap kota itu sendiri. 

[pilihan-redaksi]
Jumlah penduduk yang semakin meningkat tentu membawa dampak yang salah satunya permasalahan sampah kota atau kebersihan kota. 
Melihat permasalahan tersebut, menurut bakal calon Wali Kota Denpasar dengan mendaftar dari Partai Golkar, Anak Agung Ngurah Agung, dapat dilakukan dengan teknologi tepat guna. 

Teknologi tersebut adalah teknologi berkaitan dengan proses pengolahan sampah sehingga, sampah individu, keluarga maupun komunitas dapat mengolah sampah secara mandiri di hulu. Tentunya, ini akan mengurangi sampah yang diangkut oleh Pemerintah baik ke TPS maupun ke TPA.

"Jadi pada intinya, kehadiran teknologi disini adalah membantu mengurangi volume sampah yang dihasilkan dan diharapkan dapat mengurangi beban TPA dalam mengurai sampah. Jadi pemecahan masalah disini berbasis teknologi tepat guna. Jenis sampah yang diproses adalah sampah organik, ini dikarenakan sebagian besar jika kita lihat sebagian besar sampah di Kota Denpasar tergolong sampah organik," paparnya, Rabu (22/01/2020). 

Jadi metode yang digunakan adalah Pilah, yakni pemisahan sampah organik dan anorganik, cacah, sampah organik dipotong kecil-kecil dan olah, sampah organik diproses menjadi pupuk dengan proses pengomposan. 

Lewat metode tersebut, lanjutnya, pengolahan sampah dilakukan cukup praktis dan siapa saja bisa melakukannya, dimana prosesnya dilakukan secara manual dan tentunya hasilnya sedikit. 

Ditambahkan metode tersebut diperbaharui dengan pendekatan teknologi tepat guna, yaitu dengan bantuan mesin pencacah sampah organik dan mesin biokomposter, sehingga hasilnya atau sampah yang tertangani lebih banyak dan cepat dapat hasilnya. 

Dia menambahkan, akhirnya akan memberi manfaat seperti akan menghasilkan produk pupuk, baik padat maupun cair. Jadi sampah kembali mempunyai nilai ekonomis dan manfaat dan sudah tentu dapat mengurangi permasalahan sampah di perkotaan terutama di Kota Denpasar.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami