search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sistem Dianggap Menindas, Puluhan Driver Geruduk Kantor Grab Bali
Jumat, 7 Februari 2020, 21:50 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Puluhan pengemudi yang tergabung dalam aplikasi Grab di Denpasar kembali memadati kantor Grab di Denpasar. Mereka mendesak manajemen membuat keputusan saling menguntungkan.

[pilihan-redaksi]
Mereka menilai sistem yang diberlakukan sekarang khususnya bagi Grab Ride menindas mereka. Neneng, salah seorang driver Grab menilai penerapan sistem saat ini sangat merugikan mereka sebagai mitra.

"Kita saling membutuhkan kalau driver tidak aktif saja mereka juga ikut rugi. Maksudnya, saling untungkan jangan kayak gini namanya penindasan," ujarnya Jumat (7/2) di Denpasar.

Dalam pantauan, puluhan pengemudi Grab mendatangi kantor di Jalan Gatsu Barat, Denpasar. Perwakilan dari pengemudi kemudian diajak ke dalam untuk berdiskusi. 

Neneng mengungkapkan driver Grab resah karena sistem yang berlaku sekarang seakan hanya menyalahkan pengemudi dan bukan pelanggan. Dia mencontohkan jika merchant tutup, mitra yang akan dikurangi performanya. 

Bahkan jika terjadi pembatalan order dari konsumen dan meskipun sudah dijelaskan bahkan dengan bukti lengkap tetap dibebankan terhadap performa driver.

"Kita nyari poin ampun ampunan, jadi semua driver merasa terbeban. Susah banget mencapainya," ujarnya.

Hampir semua driver merasakan kesusahan yang sama, tetapi belum semua berani mengungkapkan. Bahkan, sudah ada beberapa yang memutuskan ganti profesi maupun pindah ke ojek online lain. 

Neneng mengatakan dalam seminggu ke depan, manajemen akan memberikan keputusan terkait sistem saat ini. Diharapkan ada perubahan dan saling menguntungkan bagi aplikator dan sopir. Pasalnya, kondisi saat ini menyebabkan pendapatan mereka turun hingga 30% akibat berkurangnya insentif.

"Sekarang logika saja, kita mah untung apa rugi? Apalagi di jalan panas, bukan karena matahari tapi harus redam emosi orang harus hati-hati. Kita buat kesalahan sedikit, bintang satu saja rugikan kita," tutupnya.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami