Pemprov Bali Tambah 4 Rumah Sakit Rujukan Penanganan Covid-19
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pemerintah Provinsi Bali menambah jumlah rumah sakit rujukan yang awalnya 4 rumah sakit (RSUP Sanglah Denpasar, RSUD Sanjiwani Gianyar, BRSU Tabanan Bali dan RSUD Buleleng) menjadi 7 rumah sakit rujukan.
[pilihan-redaksi]
Sehingga total rumah sakit rujukan menjadi 11 unit yaitu RSUP Sanglah Denpasar, RSUD Sanjiwani Gianyar, BRSU Tabanan Bali, RSUD Kab. Buleleng, RSUD Wangaya, RSUD Bali Mandara Provinsi Bali, RSD Mangusada, RSU Universitas Udayana, RSU Negara, RSUD Klungkung, dan RS Pratama Giri Emas.
Hal ini disebutkan Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra pada Senin (23/3/2020) saat memberi keterangan pers perkembangan Penanggulangan Virus Disease Corona (Covid-19) di Provinsi Bali.
Selain itu, ia juga mengatakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali telah melarang kegiatan keramaian yang mengumpulkan orang banyak, salah satunya pengarakan ogoh-ogoh dalam rangka perayaan hari suci Nyepi Tahun Saka 1942. Untuk itu, akan dilaksanakan festival/parade ogoh-ogoh se-Bali yang akan diselenggarakan dalam rangka Hari Jadi ke 62 Provinsi Bali.
Ia mengimbau dan memohon pengertian, kesadaran dan kebersamaan dari seluruh masyarakat atau orang tua pekerja imigran ataupun pekerja imigran yang baru datang melalui bandara Ngurah Rai untuk mengikuti karantina dengan penuh disiplin. Kebijakan ini harus mengikuti regulasi dari tingkat nasional dan internasional. Ini semua, kata dia, dalam konteks untuk kepentingan dan keselamatan masyarakat banyak. Keluarga pekerja imigran ataupun pekerja imigran agar menerima dengan iklas kebijakan dari Pemerintah Provinsi Bali.
Pemerintah Kabupaten/Kota dimohon dukungan, kerjasama dan kesatuan tindakan untuk melakukan upaya-upaya sebaik-baiknya untuk memohon dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan karantina bagi pekerja imigran Indonesia asal Bali dengan jalan melakukan edukasi di tempat karantina bahwa karantina ini adalah kebutuhan kita bersama.
Ia berharap pemerintah Kabupaten/Kota melakukan pengawasan terhadap pekerja imigran yang baru saja pulang agar mereka melakukan isolasi diri sendiri secara disiplin.
Dihimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang, meyakini bahwa Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota), segenap unsur TNI, Polri dan instansi-instansi lainnya sedang bekerjasama, sedang bergotong royong melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran virus Covid19. Namun tetap waspada mengingat sudah ada WNI yang terinfeksi di Bali.
"Kegiatan-kegiatan yang melibatkan orang banyak harus segera dikurangi dan mohon pengertian bersama.
Mari percaya kepada ajakan dan anjuran pemerintah untuk saling menjaga jarak satu sama lain. agar tidak ada penyebaran terhadap orang-orang di sekitar. Upaya ini butuh kesadaran, kepercayaan kita bersama karena ancaman ini sudah ada di depan mata kita. Jangan lagi ada orang yang tidak percaya atau meboya bahwa Covid-19 ini tidak ada di Bali.
Pastikan diri kita, keluarga dan sahabat, tidak melakukan banyak aktivitas di luar rumah yang melibatkan banyak orang, dengan jarak yang dekat," jelasnya.
Reporter: bbn/rls