Terdampak Covid-19, Pemandu Arung Jeram Asal Rendang Beralih Mencari Kakul
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Seorang pemandu arung jeram (rafting) asal Desa Rendang, Karangasem kini beralih profesi mencari kakul (keong sungai) demi memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari akibat kebijakan dirumahkan oleh perusahaan.
[pilihan-redaksi]
Hal ini terpaksa dilakoni oleh I Wayan Artana Adi Putra sejak dua minggu terakhir pasca dirumahkan dari tempat bekerjanya di kawasan Ubud, Gianyar, Bali sebagai dampak merebaknya virus Covid-19.
Tak ada rasa ragu sedikit pun dibenaknya, apapun akan dilakukan oleh pria kelahiran 1990 ini untuk berusaha semampunya mengupayakan segala cara agar kebutuhan dapur serta kebutuhan kedua buah hatinya tetap tersedia.
"Sebelumnya saya pemandu arung jeram tetapi dampak Covid-19 saya dirumahkan, saya melihat peluang ekonomi disana karena saya tidak mau hanya berpangku tangan menunggu uluran bantuan pemerintah sementara kebutuhan keluarga harus tetap tersedia," ujarnya.
Ketika mencari keong, biasanya Wayan Artana turun ke sungai dan persawahan pada pagi hari sebelum matahari terbit. Petak demi petak sawah di sekitar rumahnya dijejaki untuk mencari dan mengumpulkan keong satu persatu.
Dalam sekali turun, jika beruntung Artana mampu mengumpulkan keong hingga 10 sampai 20 kilogram.
Untuk setiap keong yang dikumpulkan, akan dijual dengan harga Rp.10 ribu per kilogram. Biasanya tak butuh waktu lama, keong hasil buruannya langsung ludes terjual bahkan banyak juga yang sudah memesan sehari sebelumnya.
Keong sendiri biasanya bisa diolah menjadi sejumlah masakan seperti dijadikan sate dan digoreng bumbu pedas manis sesuai dengan selera.
Reporter: bbn/krs