search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pemkab Buleleng Telah Gelontorkan 40 Ton dari Kebutuhan 67 Ton ke Desa Bondalem
Selasa, 5 Mei 2020, 21:30 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng kembali mengirim bantuan beras ke Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula. Pada pengiriman pertama berjumlah 10 ton beras. Hari ini, Pemkab Buleleng kembali mengirim bantuan sebanyak 30 ton beras. 


[pilihan-redaksi]
Sehingga total yang telah dikirimkan berjumlah 40 ton beras dari 67 ton yang diperlukan selama 14 hari. Pengiriman bantuan beras tersebut terungkap saat Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd memberikan keterangan pers melalui video conference terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng dari ruang kerjanya, Selasa (5/5).


Gede Suyasa menjelaskan sebelumnya telah dikirimkan bantuan beras sebanyak 10 ton. Jumlah tersebut dibagikan kepada warga Desa Bondalem di seluruh dusun. Pengiriman sebelumnya tersebut untuk memenuhi kebutuhan 7 hari. Dari kemarin sampai dengan hari ini. Selanjutnya, beras sejumlah 30 ton sudah dikirim hari ini untuk kebutuhan selama lima hari. Total beras yang dibutuhkan selama 14 hari karantina Desa Bondalem adalah 67 ton. 


“Sehingga nanti kita akan mengirim sisanya sebanyak 27 ton. Mungkin di hari kelima kita akan kirim lagi untuk menutupi kebutuhan sampai hari ke 14. Bantuan beras hari ini sudah diterima oleh Bumdes untuk dipecah dan dibagikan kepada warga terdampak,” jelasnya.


Dirinya menambahkan khusus untuk karantina Desa Bondalem saja membutuhkan anggaran sebesar Rp 2,3 Miliar. Jumlah tersebut khusus untuk warga terdampak. Namun, jumlah tersebut di luar dari biaya kesehatan karena sudah menjadi tanggungan pemerintah. 


“Mudah-mudahan tidak ada lagi desa yang dikarantina seperti Desa Bondalem,” imbuh Gede Suyasa.

Reporter: Humas Buleleng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami