Viral Turis Asing Sebut Kota Negara Jembrana Diskriminatif dan Rasis
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Viral seorang turis pria yang tidak diketahui asalnya namun diyakini sebagai tim dari akun di youtube, My Movie Travel mengeluh dan merasa didiskriminasi dan perlakuan rasis dari warga dan aparat di Negara, Jembrana.
[pilihan-redaksi]
Dalam video yang terunggah di My Movie Travel dengan judul "Negara: The Ugly Side of Bali Discrimination and Selfish People" mengatakan masyarakat di Negara tidak mengijinkan warga asing untuk berkunjung. Ia tidak merekomendasikan Negara untuk dikunjungi karena ia mendapat perlakuan yang rasis dari warga setempat.
"Foreigners are not allowed in negara, so guys i advice you don't go to negara and find other spots in Bali people here are not fun not happy and really racist, I would say racist, I feel racist in Bali and i'm sorry for judging Bali but it is not Bali it's just Negara, so Negara no way!," komentarnya sebelum menceritakan pengalamannya selama berada di Negara dalam video.
Terlihat di Video juga, yang menunjukkan pada 29 Maret 2020, ia merasa mendapat perlakuan yang tida wajar dari aparat kepolisian yang menyebabkan ia bertanya-tanya kenapa dirinya menjadi daya tarik bagi polisi. "Why i'm a magnet for police," sebutnya tanpa disebutkan bahwa tindakan itu memang dilakukan sebagai bagian dari penanganan dan pencegahan virus Covid-19 di beberapa wilayah di Bali termasuk di Negara.
Bahkan narasi yang tertera di video menyebutkan hal yang negatif tentang pengalaman dari turis tersebut.
"While here the local government and other kind of "fake police" officers had the most rude attitude compared to all over Indonesia, for the first time we experienced racism and unfriendly attitude. When everyone wants to get and like by tourists here it was exactly the opposite way. To be honest I don't like this place and the energy, vibes here are very ugly. Also some local shops (do not mention religion) they behave very bad and unhelpful, it felt like they desire you to die just because you have other "religion","
Terjemahan bebas dari pernyataannya sebagai berikut:
Ketika Pemerintah daerah dan aparat setempat yang palsu memiliki sikap paling kasar dibandingkan daerah lain di Indonesia, untuk pertama kali kami mendapat perlakuan rasis dan tidak ramah. Ketika semua orang ingin disukai oleh turis, disini berlaku sebaliknya. Sejujurnya, saya tidak suka tempat ini dan energinya, vibrasinya sangat jelek. Dan beberapa toko lokal (tidak ingin menyebutkan agamanya) mereka berperilaku sangat jelek dan tidak membantu, Itu seperti merasa mereka menginginkan kamu mati karena kamu berbeda agama.
Kendati demikian video yang sudah ditonton oleh 6 ribu lebih pemirsa di youtube tersebut ternyata mendapat sanggahan dari warga asing lainnya seperti berikut:
Josephine Brierly: Why are you travelling now?? Perhaps you should leave Indonesia and go back to your own country. RESPECT THE LOCALS.
terjemahan: Kenapa kamu travelling saat ini? mungkin kamu seharusnya meninggalkanIndonesia dan kembali ke negaramu. Hormati warga lokal
Kate Grealy: Most of the racism I see in Bali comes from over entitled tourists who think they know better than the locals
Terjemahan: Sebagian besar dari perlakuan rasisme yang saya lihat di Bali berasal dari turis yang merasa berpikir mereka lebih tahu dari warga lokal
Max him: I lived four years in Bali , and the only racism i saw came from foreigners who came to Bali and not from local people.
terjemahan: Saya tinggal 4 tahun di Bali dan perlakuan rasis yang saya lihat justru dari warga asing yang datang ke Bali bukan dari warga lokal
Reporter: bbn/rob