search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Australia Larang Warganya ke Luar Negeri Hingga Tahun 2021
Kamis, 18 Juni 2020, 14:35 WITA Follow
image

bbn/abc.net.au

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Menteri Pariwisata Australia, Simon Birmingham melarang kembali warganya untuk melakukan perjalanan ke luar negeri hingga setidaknya sampai tahun 2021 mendatang. Hal ini karena mereka telah membuat kebijakan untuk mengunci wilayah perbatasan. 


[pilihan-redaksi]
Dikutip dari news.com.au, Senator Birmingham mengatakan kepada National Press Club bahwa kemungkinan besar orang Australia akan dilarang bepergian ke luar negeri sampai tahun 2021. Hal ini dikecualikan bagi mereka yang melakukan untuk perjalanan untuk bisnis terbatas atau dengan alasan mendesak lainnya.


“Saya berharap bahwa pada akhirnya kita dapat melihat beberapa negara yang memiliki keberhasilan yang sama dalam menekan penyebaran COVID ke Australia dan Selandia Baru, dan dalam bekerja ... dengan negara-negara itu untuk menemukan jalur yang aman untuk berurusan dengan perjalanan bisnis penting yang membantu untuk berkontribusi pada pekerjaan di ekonomi kita," katanya.


“Tapi sayangnya, saya berpikir bahwa dalam hal perjalanan wisata ke dalam atau keluar Australia, itu tetap agak jauh, hanya karena kepraktisan volume yang terlibat dan kebutuhan bagi kita untuk pertama dan terutama saat ini adalah tetap mengutamakan kesehatan,"


Saat ditanya tentang larangan bepergian hingga 2021, Senator Birmingham menjawab: "Jujur, saya pikir itu lebih mungkin terjadi."

 

Ribuan warga Australia saat ini dikabarkan masih memegang kredit perjalanan untuk liburan yang dibatalkan di luar negeri dengan Qantas dan penyedia penerbangan lainnya. Tetapi Australia dapat mengizinkan siswa internasional kembali ke negara itu lebih cepat, selama mereka siap untuk menjalani masa karantina dua minggu.


Tercatat dari 21 kasus-kasus baru di Victoria, 15 diantaranya ditemukan positif covid-19 saat mereka dikarantina sehingga dapat dikelola dan aman dari warga Australia. Proses serupa (karantina) akan diberlakukan bagi siswa internasional yang masuk ke Australia sehingga kemungkinan penularan bisa dikelola sebagaimana yang diberlakukan bagi warga Australia yang kembali ke negaranya.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami