Terinpirasi Mustika Rasa Bung Karno, PDIP Bali Inisiasi Olahan Pangan Pengganti Nasi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Terinspirasi Buku Mustika Rasa Resep Makanan Indonesia Warisan Sukarno, PDI Perjuangan sebagai partai pelopor menginisiasi masyarakat untuk mengolah bahan pangan pokok pengganti beras sebagai alternatif pangan dalam kegiatan demo memasak pertama kali digelar virtual oleh DPD PDIP provinsi Bali pada Jumat (26/6/2020) melalui akun Youtube dan Zoom.
[pilihan-redaksi]
Koordinator Daerah Kegiatan Sosialisasi Bahan Pangan ini, I Made Ramia Adnyana, SE, MM. mengatakan dalam menyambut Bulan Bung Karno selama Juni ini DPD PDIP Bali mengadakan serangkaian kegiatan dari mulai sosial, lomba-lomba, seni budaya dan termasuk kali ini di kuliner. Kegiatan dengan tema 'Sosialisasi Pengolahan Bahan Pangan Substitusi di Tengah Pandemi Covi-19 Secara Virtual' ini, menurutnya akan menarik karena akan memperkenalkan kepada masyarakat makanan khas Bali yang berbasis potensi alam Bali berdasarkan cita rasa Bung Karno.
Tujuannya, lanjutnya, agar masyarakat tidak terpaku pada beras atau nasi sebagai bahan pangan pokok melainkan juga tersedia bahan pangan substitusi lainnya yang bisa diolah, dimanfaatkan dan didapatkan dengan mudah di sekitar kita. Jadi, kata dia, seperti umbi-umbian, ketela dan jagung mempunyai kandungan vitamin yang jauh lebih besar dan rendah karbohidrat yang nantinya bisa menambah imunitas tubuh selama menghadapi situasi pandemi Covid-19.
"Kami mengharapkan masyarakat umum dapat menonton demo memasak secara virtual ini secara langsung agar memberi pengetahuan kepada masyarakat umum terkait bahan pangan pokok pengganti beras agar dapat bertahan di masa Pandemi COVID-19 ini,” ungkapnya dalam jumpa pers di kantor DPD PDIP provinsi Bali, Rabu (24/6/2020) sore.
Lebih lanjut, dia menjelaskan nantinya akan ditampilkan 5 menu yang diambil dari Buku Mustika Rasa Warisan Bung Karno. Kegiatan ini berlangsung atas Kerjasama dengan DPD ICA BALI (Indonesian Chef Association) yang berjumlah 3 orang yang terdiri dari 1 Kepala Tukang Masak (Head Chef) dan 2 Tukang Masak Pembantu (Cook Helper) dan dibantu oleh 5 orang tim dari DPC masing masing. Acara ini dilaksanakan secara serentak di tempat yang telah ditentukan oleh masing masing DPC Kabupaten / Kota Se Bali.
Ketua Umum Panitia Pelaksana Peringatan Bulan Bung Karno DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Dewa Made Mahayadnya, SH, menambahkan misi dari kegiatan sosialisasi ini adalah memperkenalkan secara luas tata cara pengolahan bahan pokok pangan substitusi berbasis potensi lokal alam Bali berdasarkan resep Mustika Rasa Bung Karno.
Terkait pentingnya bahan pangan substitusi ini, ia mengambil contoh saat ini makanan yang serba instan seperti 'junk food' mempunyai kandungan gizi yang rendah sehingga berdampak pada kesehatan termasuk umur manusia zaman yang rata-rata di kisaran 70 tahun. Menurutnya, berbeda dengan orang zaman dulu yang rata-rata batas umurnya lebih panjang bahkan ada yang bisa mencapai 100 tahun karena mengonsumsi bahan pangan yang mempunyai kandungan gizi yang tinggi pada makanan jenis umbi-umbian.
Sementara itu Ketua DPD ICA Bali, Hendra Mahena mengatakan kegiatan ini diikuti oleh 27 Chef dan ditugaskan di masing masing DPC PDI Perjuangan se Bali untuk mengawal demo memasak secara virtual. Melalui kegiatan ini, ia mengharapkan kuliner lokal dapat dipromosikan ke tingkat yang lebih tinggi baik nasional maupun internasional.
Ia menjelaskan pengganti unsur karbohidrat pada beras atau nasi, bisa dimungkinkan pada jagung, keladi, singkong, ketela rambat, dan kacang-kacangan. Inilah, kata dia, yang nantinya akan dikreasikan berdasarkan olahan kuliner khas lokal. Sedangkan Wakil Bidang Even DPD ICA Bali, Chef Arianta menambahkan selain itu menu nantinya akan dipadukan dengan bahan ikan, unggas seperti ayam dan bebek, daging ada sapi dan kambing.
"Nantinya kita akan olah seperti Bangli ada Nyat-Nyat dan di Negara ada Bedetan, dan dikolaborasikan dengan resep dari Buku Mustika Rasa Warisan Bung Karno," ujarnya.
Dikutip dari deskripsi buku, Mustika Rasa merupakan kumpulan resep masakan dari berbagai daerah di Indonesia warisan Presiden Sukarno. Buku ini lahir atas gagasan Proklamator Republik Indonesia yang pencinta makanan dan merasa bahwa makanan adalah persoalan penting. Hal ini didasari makanan menjadi bagian dari derap politik revolusi yang didengungkan Sukarno sejak akhir 1950-an.
Sukarno sebagai presiden memerintahkan mengumpulkan resep masakan Indonesia selengkap-lengkapnya. Bukan saja untuk mendokumentasikan dan menyelamatkan kekayaan warisan makanan minuman Indonesia yang beragam serta kaya pengaruh hasil silang budaya dalam sejarahnya yang panjang bertemu aneka bangsa, tetapi juga sebagai upaya memberi basis bagi politik pemertahanan pangan.
Reporter: bbn/rob