search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
BNNP NTB Target Rehabilitasi 1.500 Pecandu Narkoba
Sabtu, 27 Juni 2020, 10:25 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Sebanyak 43 lembaga rehabilitasi pecandu narkoba yang ada di NTB, terbanyak diisi pecandu usia produktif. Karena itu, sasaran pencegahan yang efektif adalah kaum pelajar dan mahasiswa. 


[pilihan-redaksi]
Badan Narkoba Nasional Propinsi Nusa Tenggara Barat (BNNP NTB) menargetkan, dapat merehabilitasi 1.500 pecandu narkoba dalan periode tahun 2020. Dari tahun sebelumnya yang merehabilitasi 1.252 pasien. 


Kepala BNNP NTB, Brigjen Pol Drs Gede Sugianyar menjelaskan, dari karakteristik pasien rehabilitasi di NTB, tercatat masih didominasi usia rentang 15-20  tahun dan 21-25 tahun. Dengan mayoritas konsumsi golongan satu, jenis bukan tanaman yakni sabu-sabu.

 

"Jika dilihat dari perbandingan data 2018-2019, persentasenya meningkat 30,15 persen. Dari 962 menjadi 1.252 pasien rehabilitasi," jelas Gede Sugianyar, saat virtual meeting dengan Wakil Presiden RI, Kyai Haji Ma"ruf Amin. 


Pada Hari Anti Narkoba Internasional (HANI), di Kantor BNNP NTB, Jumat (26/6). Lanjut dijelaskan oleh Gede Sugianyar, pada triwulan pertama di awal tahun 2020, BNNP NTB telah menjalankan kegiatan asesmen. Untuk assesmen yang dilakukan secara terpadu, BNNP NTB sudah melayani 99 orang. Sedangkan untuk assesmen medis sebanyak 25 orang.


Sebelumnya Gubernur NTB, Dr Zulkiflimansyah yang turut hadir pada virtual meeting ini menyatakan prihatin, atas banyaknya generasi muda NTB yang terlibat kasus penyalahgunaan narkoba dan obat-obat berbahaya. Bahkan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kata Gubernur Zul, juga tidak luput dari penggunaan dan peredaran gelap perdagangan Narkoba.

 

"Banyaknya generasi muda yang menjadi korban narkoba harus menjadi atensi kita bersama. Sangat memprihatikan sekali, jika yang masih muda-muda ini terlibat narkoba," ucap Zul prihatin.

 

Gubernur Zul berharap agar persoalan penggunaan narkoba di dalam Lapas harus menjadi perhatian serius untuk diberi pembinaan. Dan mulai dipikirkan juga tempat rehabilitasi pengguna narkoba di NTB.

Reporter: Humas NTB



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami