search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Transaksi Digital Berbasis QRIS Solusi Pergerakan Ekonomi Saat Pandemi
Sabtu, 27 Juni 2020, 12:50 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Guna memaksimalkan penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) untuk mendukung penerapan protokol kesehatan masyarakat aman berniaga, Pasar Sindu Sanur secara resmi ditetapkan menjadi Kawasan Pasar Tradisional Digital Berbasis QRIS yang diluncurkan langsung Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati bersama Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra di Pelataran Pasar Sindu Sanur, Sabtu (27/6).
 

[pilihan-redaksi]
Turut hadir, Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara, Dirut BPD Bali, I Nyoman Sudharma, Ketua Yayasan Pembangunan Sanur, IB Gede Sidharta dengan pelaksanaan kegiatan yang tetap disiplin mematuhi Protokol Kesehatan Masyarakat.
 

Selain peluncuran Pasar Sindu Sanur sebagai Kawasan Pasar Tradisional Digital Berbasis QRIS, juga dilaksanakan penyerahan bantuan 10 Ribu Masker dan Face Shield kepada seluruh Pasar Tradisional dan Pasar Rakyat di Kota Denpasar oleh Badan Musyawarah Perbankan Daerah.
 

Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa sosialisasi dan penyebarluasan informasi di masyarakat sangatlah penting di tengah Pandmi Covid-19 ini. Sehingga, kendati di tengah pandemi, masyarakat dapat tetap produktif dan aman dalam melaksanakan usaha.
 

“Kuncinya adalah bagaimana kita wajib beradaptasi dengan kebiasaan baru, sehingga kesadaran, keberuntungan dan keselamatan dapat diwujudkan, serta mampu memberikan dukungn terhadap produktifitas dan keamanan dalam berniaga yang bebas Covid-19,” kata Rai Mantra.
 

Lebih lanjut dijelaskan, sekalipun masih berada pada masa pandemi, Pasar Tradisional dan Pasar Rakyat sebagai motor penggerak perekonomian harus terus produktif. Namun demikian faktor keselamatan dan kesehatan seluruh elemen pasar tetap menjadi prioritas utama. Mengingat, tren penyebaran kasus Covid-19 saat ini di Kota Denpasar didominasi klaster pasar tradisional.
 

“Perekonomian harus tetap berputar, namun tetap mengedepankan keselamatan dan kesehatan melalui protokol kesehatan masyarakat dan aman berniaga bebas Covid-19, dan ini diperlukan kerjasama gotong royong serta membangun solidaritas bersama antara pemerintah dan seluruh masyarakat,” jelas Rai Mantra.

Reporter: Humas Denpasar



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami