Rombongan Menteri Apresiasi Pariwisata Bali Mulai dari Ubud
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Rombongan Menteri dari kabinet Indonesia Maju diantaranya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Yasonna Hamonangan Laoly, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi, serta Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo berkunjung ke Kabupaten Gianyar, Senin (10/8/2020).
[pilihan-redaksi]
Rombongan dua Menteri dan Wakil Menteri ini awalnya sempat beristirahat dan makan siang di restoran di kawasan Peliatan, Ubud. Kemudian melakukan kunjungan ke Puri Agung Ubud.
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) yang langsung menyambut kedatangan rombongan menteri ini mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui terkait tujuan rombongan menteri ini ke Bali. Namun, dikatakan bahwa tujuan para menteri ini ke Bali tidak jauh-jauh dengan upaya dibukanya pariwisata di Bali.
"Sebenarnya tadi pagi beliau (rombongan menteri) ada rapat dengan bapak Gubernur Bali, namun tiang belum dapat informasi apa yang dibicarakan apakah terkait dengan rencana Bali dibuka pariwisata," ujarnya.
Dikatakan oleh Cok Ace bahwa rombongan menteri ini juga melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di obyek wisata dan dikatakan mendapatkan respon yang sangat baik.
"Terkait dengan itu bapak Menteri Hukum dan HAM, ibu Menteri Luar Negeri, serta ibu Wakil Menteri Pariwisata ingin melihat langsung kondisi riil di lapangan dampak daripada pariwisata kemudian kesiapan pelaksanaan protokol kesehatan yang digunakan sebagai dasar. Jadi, apa yang beliau lihat tadi astungkara beliau bersikap baguslah terhadap protokol kesehatan di Bali," katanya.
Terkait kunjungan rombongan Menteri ini ke Puri Ubud, Cok Ace mengatakan bahwa rombongan menteri juga memberikan apresiasi terkait cikal muasal pariwisata di Bali dimulai dari Ubud.
"Beliau sangat mengapresiasi sekali, beliau sangat terkesan karena di Ubud ini khususnya di Puri Ubud ini merupakan cikal muasal adanya Bali sebagai daerah pariwisata," ungkapnya.
"Kita memohon kepada bapak Menteri ibu Menteri, bahwa apa yang jadi pemikiran pada pendahulu kita yang sudah meletakan pondasi serta budaya Bali astungkara karena sudah ada perdanya juga saya kira ini memang perlu kita jaga karena itu aset kita yang paling berharga," ujarnya.
Reporter: bbn/gnr