Tim Khusus Dibentuk Buru Pelaku Pengrusakan Baliho Covid-19
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Meluasnya aksi pengrusakan dan pembakaran baliho pencegahan penularan covid-19 hingga ke daerah-daerah, jajaran Polda Bali tidak tinggal diam. Bahkan Ditreskrimum Polda Bali telah membentuk Tim Khusus untuk memburu para pelakunya.
Pembentukan Tim Khusus pemburu perusak dan pembakar baliho ini dibenarkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali Kombes Pol Dodi Rahmawan. "Ya kami sudah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini," jelasnya ke wartawan, Jumat (21/8/2020).
Menurut Kombes Dodi, aksi vandalisme ini sudah sangat meresahkan dan sedianya tidak boleh dilakukan oleh siapa pun. Aksi pembakaran dan corat coret ini sudah termasuk dalam tindak pidana pengrusakan.
Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan oknum tak bertanggungjawab itu ke Polisi agar bisa ditindaklanjuti. "Kami belum tahu siapa pelakunya tapi kami masih menyelidikinya. Kami akan segera berantas," ujar perwira menengah melati tiga dipundak itu.
Mantan Direktur Narkoba Polda Sulawesi Tengah itu mengatakan pihaknya akan semaksimal mungkin mengungkap siapa pelakunya. Di sisi lain, pihaknya juga akan bekerjasama dengan pihak Desa Adat setempat untuk bersama-sama mengawasi dan melakukan pemantauan.
Selain itu, Kombes Dodi mengakui aksi pengerusakan dan pembakaran Baliho cegah penularan Covid-19 sudah semakin meluas hingga ke daerah-daerah. Pihaknya juga sudah mengamankan beberapa barang bukti untuk pengusutan lebih lanjut.
"Sudah banyak Baliho yang dirusak dan ada beberapa yang sudah diamankan sebagai barang bukti. Doakan semoga cepat terungkap," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, aksi pengerusakan dan pembakaran Baliho cegah penularan covid-19 terjadi di perempatan Tohpati dan Jalan Kamboja Denpasar Timur. Sejumlah Baliho dicorat-coret bahkan dirusak dan dibakar sebagian.
Tidak hanya itu, Baliho yang ada poto Kapolda Bali juga dirusak dan ditulis tinta piloks warna merah. Ada yang bertuliskan "gak usah pakai masker", propaganda hingga nama WHO pun di silang dengan tinta warna hitam oleh orang tak bertanggung jawab. Selain di Denpasar kasus yang sama juga terjadi di Sukawati, Gianyar.
Reporter: bbn/bgl