search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gubernur NTB Cari Jalan Tengah Sengketa Lahan Sirkuit Mandalika
Selasa, 8 September 2020, 13:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Realisasi pengembangan aksebilitas dan amenitas pembangunan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) kawasan Sirkuit MotoGP 2021 di Kuta Mandalika, Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) agaknya masih akan menemukan kendala. 

Pasalnya, masih ada masalah sengketa lahan di tengah pengembangan dan pembangunan sirkuit MotoGP.  Atas sengketa antara Indonesia Tourism Development Coorporation (ITDC) dengan masyarakat yang bekerja di lahan tambang  kawasan Mandalika ini, Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah menawarkan pendekatan yang persuasif dan kekeluargaan sebagai jalan tengah sebagai penyelesaiannya.

"ITDC harus segera memberikan alternatif kepada masyarakat agar tidak bekerja di lahan tambang Mandalika," tegas Gubernur Zul, Selasa (8/9). 

Pihaknya berharap soal sengketa lahan ini berakhir dalam Minggu ini. Kata Zul, sengketa lahan masyarakat di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sirkuit MotoGP Mandalika memang menjadi persoalan yang masih diperdebatkan hingga saat ini. Secara asas hukum, kepemilikan memang sudah tidak ada masalah. Tapi karena di kawasan itu sudah terdapat rumah warga, kebun, sawah dan lain-lain. 

"Memang tidak mudah, tapi kalau dilakukan dengan pendekatan yang persuasif dan kekeluargaan, pasti akan menemukan titik terang yang tidak merugikan kedua belah pihak," ujar Zul, meminta kepada masyarakat yang masih memiliki persoalan dengan lahannya di kawasan Sirkuit Mandalika, untuk tidak memaksa dengan harga yang terlampau amat besar atau berlebihan. 

Sehingga dapat melahirkan masalah-masalah baru yang berujung pada proses hukum. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Pandjaitan memantau perkembangan DPSP Danau Toba dan kawasan Sirkuit Mandalika secara virtual, Senin (7/9). 

Menko Luhut membahas realisasi target penyelesaian dan kendala di lapangan atas aksebilitas dan amenitas sebesar Rp 2,897 triliun pembangunan DPSP ini. Luhut menekankan agar Kementerian segera mengajukan usulan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk percepatan pembangunan kawasan Mandalika pada 2021 dan 2022. Untuk pembenahan kawasan KEK Mandalika ini, kegiatan berupa inventarisasi ekosistem  untuk mengetahui tingkat kerusakan pesisir dan laut sudah dilakukan. 

Penghijauan di tujuh bukit kawasan Mandalika juga merupakan rencana jangka panjang Kementerian LHK. Penghijauan dan penanaman pohon di Bukit Pink Mandalika  terus dilakukan sejak tahun 2029-2022. Dengan total 350.000 bibit bunga dan 30.000 pohon yang ditanam di atas lahan seluas 28 Ha.

Pembangunan Creative Hub berupa outdoor stage, hall serbaguna, F&B area dan zona kerajinan tenun, mutiara, cukli dan gerabah juga dibangun pada tahun 2020 ini. Dan pihak ITDC menyediakan lahan seluas 2,8 Ha untuk pembangunan Creative Hub. Untuk tahun 2021, Kemenparekraf akan membuat sarana fisik dan revitalisasi ruang kreatif. 

Pengembangan desa wisata, pelatihan, sertifikasi SDM Parekraf dan penguatan tata kelola. Sebagai pendukung event MotoGP 2021, Festival Taliwang, Letape di Lombok. Sebagai publikasi dan promosi produk wisata, serta sebagai fasilitas usaha Parekraf dalam transformasi digital.

Reporter: Humas NTB



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami