search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
14 Anggota Polresta Denpasar Terpapar Covid-19
Selasa, 20 Oktober 2020, 22:40 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Penyebaran wabah covid-19 tidak pandang bulu, semua bisa terjangkit virus yang mematikan itu. Bahkan, tercatat ada 14 anggota Polresta Denpasar yang terpapar dan kini masih menjalani karantina di rumah sakit. 

Hal itu diakui Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan saat tatap muka dengan jajaran Desa Adat Pakraman Renon Denpasar, Selasa (20/10/2020). 

"Sampai saat ini personil Polesta Denpasar terpapar covid sebanyak 14 orang. Virus ini betul-betul ada," ungkap Kombes Jansen dihadapan Jero Bendesa Adat Pakraman Renon, I Wayan Suarta, dan para pejabat desa Pakraman Renon.  

Menurut mantan Wadireskrimsus Polda Papua Barat ini, Covid-19 sudah 8 bulan berjalan dan merusak seluruh perekonomian dunia khususnya di Bali yang bergantung dari pariwisata. Keterpurukan akibat pandemi itu sudah terlihat di Bali, dimana sejumlah hotel dan tempat usaha banyak yang tutup. 

"Pemerintah melalui Presiden, Gubernur dan Wali Kota, sudah menerapkan Pergub dan Perwalil kita dukung penerapan pendisiplinan masyarakat Operasi Yustisi," ujarnya. 

Namun pada kenyataanya meski operasi yustisi rutin dilakukan, masih banyak masyarakat terpapar Covid-19 dan tidak mengenal kasta. Kendati demikian, mulai Bulan Mei sudah mulai ada peningkatan dengan melaksanakan gotong royong seluruh stakeholder di Bali untuk bisa memutus mata rantai Virus Corona ini. 

"Covid-19 adalah penyakit yang mematikan harus kita akui dan garis bawahi, namun bukan berarti tidak bisa disembuhkan. Itu tergantung kondisi tubuh kita dan jangan sampai kita menimbulkan klaster baru," terang mantan Wakapolres Badung ini. 

Kapolres Jansen pun berharap agar di masa pandemi ini, masyarakat diminta jangan melakukan demo atau kumpul-kumpul. "Bali terkenal dengan adat istiadat sangat tinggi dan mari kita jaga bersama-sama, agar pandemi ini bisa segera hilang dan kehidupan kembali normal," ujarnya. 

Sementara dalam tatap muka itu Jero Bendesa Renon Wayan Suarta mengatakan selama ini pihaknya sudah menjalin komunikasi yang baik terhadap jajaran kepolisian khususnya Polsek Denpasar Selatan sebelum atau sesudah munculnya pandemi. 

Sinergitas itu ditunjukkan dengan menjaga keamanan di seputaran Renon bekerjasama dengan pecalang. "Kami Desa Adat dan Polisi betul-betul menjaga keamanan di sekitar Renon selalu kerja sama dengan Pecalang. Semoga kerjasama ini terus terjalin," pungkas Wayan Suarta.

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami