Implementasi Hibah Pariwisata Diharapkan Tak Abaikan BPW
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Implementasi hibah pariwisata atau pemberian dana bantuan bagi usaha sektor pariwisata diharapkan tidak hanya fokus pada usaha perhotelan, tetapi juga pada usaha biro perjalanan wisata (BPW).
Jika pemberian hibah hanya pada usaha perhotelan maka tidak akan memberikan dampak bagi upaya membangkitkan industri pariwisata.
Konsultan Perhotelan Jeffrey Wibisono mengungkapkan pemerintah mestinya memperhatikan ekosistem pariwisata saat membuat kebijakan. Mengingat sangat sulit usaha perhotelan dan restoran bangkit jika BPW mati suri.
"Yang ngasih tamu ke hotel dan resto kan BPW. Kan aneh kalau BPW tidak dapat revitalisasi," kata Jeffrey saat dikonfirmasi pada Selasa (3/11) di Denpasar.
Jeffrey menyampaikan dalam membuat kebijakan kepariwisataan, mestinya pemerintah melibatkan seluruh komponen pariwisata. Dengan melibatkan berbagai komponen diharapkan kebijakan yang dihasilkan juga holistik dan detail.
Jeffrey berharap bantuan bagi BPW masih dalam proses pematangan pelaksanaan. Termasuk pematangan metode penyaluran kepada usaha BPW.
"Ini kalau saya pikir kan pemerintah hendak melakukan revitalisasi. Menghidupkan lagi yang mau mati. Kalau saya mikirnya suntikan cash flow" Ungkapnya.
Pada sisi lain, Jeffrey juga mengusulkan kepada Kementerian Pariwisata untuk merinci lagi syarat hotel dan restoran yang berhak menerima hibah pariwisata. Khususnya syarat hotel yang masih beroperasi, padahal rata-rata hotel telah memutuskan kontrak para karyawannya.
"Kategori hotel yang beroperasi mestinya spesifik yang tidak tutup total. Tetapi yang suspend operations tetapi masih memperkerjakan karyawan dengan sistem mengurangi hari kerja. Karena tamu juga 0%," Papar Jeffrey.
Jeffrey mengingatkan pemberian hibah pariwisata harus adil dan transparan.
Reporter: bbn/mul