search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hanya 10% IKM di Bali yang Gunakan Pemasaran Online
Senin, 30 November 2020, 11:05 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Dari 15.800 total Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Bali, hanya sebesar 10 persen yang memanfatkan daring dalam memasarkan produk.

Kondisi itu disebabkan karena, masih ada beberapa IKM khususnya pada industri memiliki karakter hanya memproduksi saja atau konvensional dan belum begitu fasih memanfaatkan jejaring online

Melihat kondisi tersebut, tentu perlu dilakukan edukasi agar penerapan penjualan secara daring bisa dilakukan di masa pandemi ini. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Wayan Jatra belum lama ini di Nusa Dua, Badung.

"Ada sekitar 1.500 IKM (10%) telah memasarkan produknya melalui online atau daring di Bali. Maka, pelatihan ke para IKM saat ini tentu terus dilaksanakan secara bertahap," jelasnya. 

Dalam kondisi pandemi cara pemasaran daring perlu digencarkan bagi pelaku IKM di Bali karena, cara tersebut dinilai sangat efektif dalam mempromosikan atau menjual produk.

"Strategi pemasaran yang terbaik bisa dilakukan saat ini, tidak perlu pemasaran mengkhusus. Jadi dengan melakukan pemasaran secara daring tentu produk akan bisa dikenal secara mendunia," ujarnya.

Jika berbicara IKM tentu ada beberapa karakter salah satunya, ada IKM hanya memproduksi saja atau hanya secara konvensional dimana karakter tersebut masih ada, dan rata-rata belum memiliki kemampuan dalam menggunakan piranti smartphone dengan fasih.

"Tentu hal tersebut membutuhkan skill khusus. Maka dari itu, akan kami latih secara terus-menerus bergandengan dengan E- marketplace jika ada berpotensi nantinya akan kita angkat dan kita dorong agar lebih maju lagi," paparnya.

Dirinya berpesan kepara pelaku IKM di Bali, pertama pola pemasaran produk secara online sangat efektif dengan catatan ada konsistensi dalam memproduksi, Kedua harga produk harus diperhatikan baik di online maupun offline harus sama atau jangan sampai ada perbedaan dan ketiga pengemasan produk agar lebih menarik penting diperhatikan juga.

"Dalam hal ini tentu kami tetap mengejot para IKM agar selalu mau menjual produknya melalui fasilitas online dalam kondisi saat ini maupun kedepan," tutup Jatra.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami