Tangan Kiri Korban Penganiayaan Kepala Security Terpaksa Diamputasi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Kasus penganiayaan yang terjadi di halaman perusahaan pengolahan ikan tuna di PT. SJS di Jalan Ikan Tuna III nomor 3 Pelabuhan Benoa, Selasa (1/12/2020), masih dalam penyelidikan tim gabungan Polsek Kawasan Benoa dan Polresta Denpasar.
Polisi tengah mengejar pelaku yang identitasnya sudah diketahui yakni Kepala Security PT SJS yakni Hairudin (37). Pria ini asal Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB) kabur setelah menebas tangan kiri korban, Suwandi alias Ahan (40).
Akibatnya, korban keturunan Tionghoa asal Pekanbaru Riau ini terpaksa tangan kirinya diamputasi oleh tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah.
Sementara itu, belum ditangkapnya Hairudin disampaikan saksi Ahmad saat ditemui di pos satpam PT SJS di Jalan Ikan Tuna III nomor 3 Pelabuhan Benoa, Senin (14/12/2020).
Saksi yang juga security setempat ini menuturkan bahwa Hairudin masih dalam pengejaran Polisi.
"Ya, benar kejadiannya di halaman PT SJS. Pelaku kabur setelah kejadian dan dia masih dicari Polisi," ungkap Ahmad.
Keterangan Saksi
Saksi Ahmad mengatakan pelaku Hairudin menebas korban Ahan dengan parang yang dibawanya dari rumah. Penebasan yang menghebohkan para karyawan PT SJS itu terjadi, pada Selasa (1/12/2020) sekitar pukul 07.30 WITA.
Saksi Ahmad mengatakan bahwa pas kejadian dia masuk pagi menggantikan pelaku Hairudin yang masuk shift malam.
"Saya kerja shift pagi sedangkan shift malam pelaku Hairudin. Dia Komandan Regu disini," ungkapnya.
Pas masuk kerja, saksi mengaku sudah melihat pelaku Hairudin cekcok mulut dengan korban Ahan. Tapi saksi tidak berani melerai. Tiba-tiba saja pelaku asal Dompu NTT itu mengambil parang dan menebas korban berkali-kali.
Tebasan pertama mengarah ke tangan kiri. Korban asal Pekanbaru Riau itu tidak sempat mengelak sehingga parang tajam ini memutus tangan kiri korban. Dalam keadaan tangan terputus korban berusaha melarikan diri.
Nahas, bak diamuk setan pelaku Hairudin menebas punggung hingga korban terkapar bersimbah darah.
"Pelaku menebas tangan kiri korban hingga putus dan juga punggung. Tangan korban harus diamputasi," ungkap saksi lagi.
Saksi Ahmad mengaku tidak mengetahui persis apa yang sebab permasalahan keduanya. Tapi dari informasi yang dihimpun, penebasan itu dipicu dendam lama. Pelaku diduga tidak terima kerap ditegur masalah pekerjaan oleh korban. Sehingga keduanya pun sering terlihat cekcok.
Akibat pembacokan itu, korban masih dirawat di RSUP Sanglah Denpasar. Sedangkan pelaku langsung kabur usai kejadian tersebut dan hingga kini masih dalam pengejaran aparat polisi.
Sementara itu Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi yang dihubungi membenarkan kasus tersebut, pada Senin (14/12/2020).
"Ya benar ada kasus penebasan di Pelabuhan Benoa. Masih didalami," ungkapnya.
Reporter: bbn/bgl