search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Cara Mengatasi Fobia Jarum Suntik, Ini Saran Ahli
Sabtu, 30 Januari 2021, 09:10 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Cara Mengatasi Fobia Jarum Suntik, Ini Saran Ahli

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Vaksinasi Covid-19 dimulai sesaat setelah Badan POM memberikan izin pemakaian darurat atau EUA (Emergency Use Authorization).

Hanya saja, tidak semua orang 'gembira' dengan kabar vaksin Covid-19 tersebut. Banyak alasan yang mendasari mulai dari bagian kelompok antivaksin, tidak percaya khasiat vaksin hingga yang terdengar konyol, takut jarum suntik!

Fobia atau rasa takut akan jarum suntik sebenarnya umum terjadi. Namun dampaknya bisa nyata bagi kesehatan.

Rasa takut akan jarum suntik bisa menyebabkan seseorang menunda atau menolak perawatan medis. Dalam situasi pandemi saat ini, bisa saja menolak disuntik vaksin virus corona yang bisa sangat bermanfaat.

Psikolog Inggris Dr Becky Spelman menjelaskan, beberapa orang bisa saja memiliki alasan berbeda mengapa mengalami fobia jarum.

"Ini bisa menjadi ketakutan yang dipelajari dari orang lain, dari mendengar komentar, perasaan, atau pengalaman orang lain. Atau bisa juga karena pengalaman yang dialaminya sendiri," kata Dr Becky dikutip dari Metro.

Direktori Konseling Joanne Greaves menambahkan, pengalaman buruk itu masuk ke dalam otak sebagai sesuatu yang menakutkan dan seolah-olah nyata. Padahal sebenarnya hanya pikiran yang menyimpang dan menjadi makin menakutkan. 

"Ini membuat orang tersebut menghindari segala sesuatu yang berhubungan dengan suntikan seperti pengaturan medis, menjalani tes darah dan bahkan menonton apa pun di TV yang berhubungan dengan suntikan," jelasnya.

Untuk mengatasi ketakutan pada suntikan itu, Becky mengatakan bahwa terapi eksposur dapat membantu mengatasi fobia dalam hitungan jam. Dia menyarankan terapi dimulai secara bertahap dari situasi yang paling tidak menakutkan hingga yang paling menakutkan.

Ia mencontohkan, bisa memulai dengan melihat gambar jarum, yang kedua menonton video, kemudian menusuk jari dengan jarum, hingga mendapatkan suntikan. 

"Dalam metode 'bertingkat', Anda mengekspos diri pada hal yang paling tidak menakutkan terlebih dahulu dan terus meningkat. Hanya naik ke tingkat berikutnya ketika Anda merasa lebih sedikit kecemasan atau merasa bahwa Anda dapat mengatasi kecemasan itu. Akhirnya Anda akan mencapai level tersulit dan mengatasi kecemasan dalam setiap tahapan," paparnya.

Cara sederhana lainnya, Natasha Crowe, anggota Direktori Hipnoterapi, merekomendasikan teknik untuk menenangkan diri saat akan divaksinasi. 

''Sesuatu yang sederhana seperti mendengarkan musik, menonton video, bermain di aplikasi seluler atau game, atau memainkan fidget spinner dapat membantu mengarahkan fokus,'' jelasnya. 

Menurutnya, setiap orang dapat memanfaatkan kekuatan pikirannya dan menggunakan latihan relaksasi untuk mengatasi stres.

"Teknik grounding serta teknik hipnosis semuanya dapat benar-benar membantu mengurangi ketegangan di dalam tubuh dan stres emosional. Relaksasi adalah kunci untuk mengurangi stres," kata Crowe.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami