search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kanker Testis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Sabtu, 6 Februari 2021, 12:40 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Kanker Testis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Kanker merupakan penyakit mengerikan bagi banyak orang. Apalagi kanker termasuk dalam lima peyakit yang menyebabkan kematian terbanyak di dunia.

Oleh karena itu, 4 Februari selalu diperingati sebagai Hari Kanker Sedunia untuk meningkatkan kesadaran terhadap kanker dan mendorong pencegahan, deteksi, dan pengobatan kanker.

Kanker terdiri dari berbagai macam jenis, tergantung di mana sel tersebut tumbuh. Salah satu kanker yang cukup mengerikan, khususnya untuk pria yaitu kanker testis yang tumbuh di bagian dalam skrotum.

Hingga saat ini masih belum jelas penyebab kanker tersebut. Namun kanker ini terjadi ketika sel-sel pada testis mengalami perubahan.

Hal ini yang menyebabkan sel mengembangkan kelainan yang tidak terkendali. Pertumbuhan ini juga menyebabkan munculnya sel-sel baru yang tidak diperlukan bagi tubuh.

Dikatakan, banyak kanker testis yang dimulai di sel germinal, yaitu tempat untuk menghasilkan sperma yang belum matang. Hal ini menyebabkan sel germinal menjadi tidak normal dan berkembang menjadi kanker.

Dilansir dari Mayo Clinic, kanker testis biasanya menimbulkan beberapa gejala yang dirasakan, antara lain:

* Benjolan atau pembesaran di salah satu testis

* Perasaan berat di skrotum

* Sakit di perut atau selangkangan

* Pengumpulan cairan secara tiba-tiba di skrotum

* Nyeri atau ketidaknyamanan pada testis atau skrotum

* Pembesaran atau nyeri pada payudara

* Sakit punggung

Selain gejala yang timbul, terdapat beberapa faktor yang meningkatkan seseorang terkena kanker testis, di antaranya:

1. Testis yang tidak turun (cryptorchidism)

Testis pada manusia terbentuk di daerah perut saat perkembangan janin dan turun ke skrotum sebelum lahir. Untuk pria yang memiliki testis yang tidak pernah turun, memiliki risiko yang lebih besar terkena kanker ini.

2. Perkembangan testis yang tidak normal

Perkembangan testis yang tidak normal, seperti sinfrom klinefeler, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker testis.

3. Sejarah keluarga

Memiliki anggota keluarga yang terdapat riwayat kanker testis, dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hal yang sama.

4. Usia

Kanker testis cenderung menyerang remaja dan pria yang lebih muda, terutama yang berusia antara 15 dan 35. Namun, kanker ini juga bisa menyerang pria yang lebih tua.

5. Ras

Kanker testis lebih sering terjadi pada pria kulit putih daripada pria kulit hitam.

Karena penyebabnya belum diketahui, sampai saat ini belum bisa dipastikan bagaimana cara mencegah kanker testis.

Namun, lebih baik untuk terus menjaga kesehatan mulai dari berolahraga, mengonsumsi makanan yang sehat untuk sistem reproduksi, dan istirahat yang cukup.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami