search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Astronom Harvard Akui Adanya Alien di Alam Semesta
Minggu, 7 Februari 2021, 07:45 WITA Follow
image

bbn/net

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Astronom Harvard, Avi Loeb dalam buku terbarunya menyebut ada objek tak biasa yang melaju melalui tata surya pada 2017 silam. Buku 'Extraterrestrial' menjabarkan hipotesis bahwa objek yang diberi nama Oumuamua merupakan hasil teknologi alien.

Dikutip dari cnnindonesia.com, Avi Loeb menjelaskan 'Oumuamua' dalam bahasa Hawaii berarti 'scout' atau pramuka. Ia memaparkan, pada Oktober 2017 astronom mengamati ada objek yang bergerak sangat cepat. Objek datang dari bintang lain atau melakukan lompatan antarbintang (interstellar).

Objek terbilang tak biasa sebab setelah mengitari matahari, ia melaju dan menyimpang dari lintasan yang diperkirakan. Ini seolah objek didorong oleh kekuatan misterius. Mungkin saja itu komet. Namun objek ini tidak melepaskan gas dan komet seperti komet pada umumnya.

Buat Loeb, tentu akan begitu arogan jika manusia menganggap diri makhluk unik dan punya hak istimewa. Padahal ada kehidupan di luar sana menunggu untuk ditemukan dan dieksplorasi.

Kemudian objek jatuh dengan cara aneh, bukan dari terang ke redup tapi malah sangat bercahaya. Para ilmuwan memperkirakan objek terbuat dari logam terang.

"Mungkin Oumuamua seperti pelampung yang beristirahat di hamparan alam semesta," ujar Loeb seperti dikutip dari AFP pada Sabtu (6/2).

Tidak semua ilmuwan sepakat dengan Loeb. Namun ia tetap meyakini pencarian kehidupan alien jadi sesuatu yang lebih masuk akal untuk dikejar.

Ia lalu mendorong cabang baru astronomi yakni, arkeologi luar angkasa untuk memburu tanda-tanda biologis dan teknologi kehidupan alien.

Saat ada temuan terkait kehidupan dan teknologi alien, lanjut Loeb, mungkin akan timbul perasaan bahwa manusia berada di waktu yang sama dengan makhluk lain.

"Daripada bertarung satu sama lain seperti yang sering dilakukan negara, kita mungkin akan bekerja sama," imbuhnya.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami