search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Masa Pandemi, Tabanan Waspada Ketersediaan Bawang dan Cabai
Minggu, 28 Februari 2021, 23:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Ketersediaan pangan secara umum untuk di kabupaten Tabanan dalam kondisi aman. Namun, ada sejumlah komoditas yang pemenuhan kebutuhannya harus mendapat perhatian khusus yakni bawang dan cabai. 

Pasalnya, selama ini Bali khususnya Tabanan masih mengandalkan pasokan dari daerah luar yang kini relatif kecil, lantaran banyaknya bencana alam yang terjadi di sentra-sentra penghasil komoditas bawang dan cabai.

Plt Kabid Perkebunan, I Gusti Wiadnyana mengatakan, berbicara soal ketahanan pangan di masa pandemi saat ini, khususnya yang paling utama adalah ketersediaan beras dirasa masih sangat aman. Apalagi dibulan Maret-April diperkirakan panen raya di beberapa subak di Tabanan, dengan asumsi produktivitas mencapai 65-75 ribu ton dengan luas tanam saat ini sekitar 13-15 ribu hektar. 

“Produktivitas kita anggap paling kecil sekitar 5 ton per hektar, karena cuaca tidak bersahabat dan adanya serangan tikus, relatif masih aman,” terangnya, Minggu (28/2).

Hanya saja yang perlu diwaspadai kedepannya, lanjut kata Wiadnyana yakni pemenuhan komoditas hortikultura seperti bawang dan cabai. Dimana dilihat dari data luas tanam cabai untuk Tabanan yang sentranya ada di kecamatan Marga, Baturiti dan Penebel, populasinya tidak terlalu tinggi lantaran petani menghindari masa tanam cabai di bulan ini karena ongkos produksi kecendrungan naik akibat potensi serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). 

“Kalaupun ada petani yang berupaya menanam cabai, kecendrungan ongkos produksi naik karena biaya pengendalian OPT (hama) cukup tinggi. Ini yang menyebabkan harga di pasaran merangkak naik, karena pasokan lokal tidak bisa memenuhi pasar, satu sisi pasokan dari luar Bali terutama sentra cabai di Jawa terhambat karena bencana banjir,” ucapnya.

Tak hanya cabai, komoditi bawang juga mengalami sedikit hambatan lantaran sentra bawang merah dan bawang putih seperti NTB, Lombok Tengah dan Barat pasokannya sedikit berkurang. Dimana untuk bawang, Tabanan sendiri baru akan mulai pengembangan dan baru masuk masa tanam di bulan Maret di wilayah Kediri dan Marga. Karena setelah panen padi kecendrungan petani baru mulai menanam bawang. 

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami